Banjir Rendam Tiga Desa, Rumah Sekda Luwu dan Kades Ikut Terendam
loading...
A
A
A
LUWU - Hujan deras yang terjadi sejak minggu malam di Kabupaten Luwu, menyebabkan terjadinya luapan air Sungai Bua Kabupaten Luwu hingga mengakibatkan banjir , Senin, (06/07/2020).
Dari pantauan tiga desa yang terendam banjir yakni Desa Tanarigella, Desa Pabbaresseng dan Desa Barowa. Namun banjir terparah terjadi di dua desa saja, Pabbaresseng dan Barowa.
Banjir bahkan masuk ke rumah-rumah warga tidak terkecuali rumah milik Penjabat (Pj) Sekda Luwu, Ridwan Tumbalolo di Desa Barowa dan rumah Kepala Desa Barowa, Ikhsan.
Muhammad Syukur, kerabat dekat Sekda Luwu, mengatakan banjir masuk di kediaman Sekda Luwu sekira pukul 08.00 wita dan surut sebelum Dzuhur. Dalam kurun waktu dua pekan terakhir banjir di Desa Barowa sudah dua kali terjadi.
"Seingat saya dua pekan ini sudah dua kali terjadi banjir dan ini yang terparah. Bahkan terparah dalam kurun sepuluh tahun terakhir. Banjir mulai memasuki pekarangan kami pagi hari, sekitar pukul delapan pagi," ujarnya.
Bukan hanya rumah Sekda Luwu, rumah Kepala Desa Barowa, Ikhsan, juga ikut terendam. Seluruh bagian rumah terendam banjir, ruang tamu, ruang keluarga, kamar hingga dapur.
Ikhsan sendiri melaporkan, banjir masuk ke rumahnya sekira pukul 08.00 WITA dan mulai surut antara pukul 10.00 WITA hingga 11.00 wita.
"Untuk Desa Barowa jumlah rumah yang terendam ada sekitar 150 KK atau diperkirakan 450 jiwa. Banjir juga merendam rumah saya tinggi air dalam rumah setengah meter," ujarnya.
"Air bah memang, datang begitu cepat, air bercampur lumpur, bisa dilihat dari sisah lumpur yang tinggal, tinggi lumpur yang tertinggal mencapai satu jengkal," ujarnya sambil menunjukan lumpur yang tersisah di pekarangan rumahnya.
Banjir di Barowa juga menyebabkan satu rumah warga hanyut terbawa air. Ammang pemilik rumah di Dusun Massigie mengatakan bagian dapur rumahnya roboh dan hanyut terbawa air.
"Dapur saya hanyut terbawa air banjir Pak. Memang posisinya di pinggir sungai, tanahnya longsor," ujarnya.
Dari pantauan tiga desa yang terendam banjir yakni Desa Tanarigella, Desa Pabbaresseng dan Desa Barowa. Namun banjir terparah terjadi di dua desa saja, Pabbaresseng dan Barowa.
Banjir bahkan masuk ke rumah-rumah warga tidak terkecuali rumah milik Penjabat (Pj) Sekda Luwu, Ridwan Tumbalolo di Desa Barowa dan rumah Kepala Desa Barowa, Ikhsan.
Muhammad Syukur, kerabat dekat Sekda Luwu, mengatakan banjir masuk di kediaman Sekda Luwu sekira pukul 08.00 wita dan surut sebelum Dzuhur. Dalam kurun waktu dua pekan terakhir banjir di Desa Barowa sudah dua kali terjadi.
"Seingat saya dua pekan ini sudah dua kali terjadi banjir dan ini yang terparah. Bahkan terparah dalam kurun sepuluh tahun terakhir. Banjir mulai memasuki pekarangan kami pagi hari, sekitar pukul delapan pagi," ujarnya.
Bukan hanya rumah Sekda Luwu, rumah Kepala Desa Barowa, Ikhsan, juga ikut terendam. Seluruh bagian rumah terendam banjir, ruang tamu, ruang keluarga, kamar hingga dapur.
Ikhsan sendiri melaporkan, banjir masuk ke rumahnya sekira pukul 08.00 WITA dan mulai surut antara pukul 10.00 WITA hingga 11.00 wita.
"Untuk Desa Barowa jumlah rumah yang terendam ada sekitar 150 KK atau diperkirakan 450 jiwa. Banjir juga merendam rumah saya tinggi air dalam rumah setengah meter," ujarnya.
"Air bah memang, datang begitu cepat, air bercampur lumpur, bisa dilihat dari sisah lumpur yang tinggal, tinggi lumpur yang tertinggal mencapai satu jengkal," ujarnya sambil menunjukan lumpur yang tersisah di pekarangan rumahnya.
Banjir di Barowa juga menyebabkan satu rumah warga hanyut terbawa air. Ammang pemilik rumah di Dusun Massigie mengatakan bagian dapur rumahnya roboh dan hanyut terbawa air.
"Dapur saya hanyut terbawa air banjir Pak. Memang posisinya di pinggir sungai, tanahnya longsor," ujarnya.
(agn)