Wali Kota Bogor: Ada 5 Manfaat G20 bagi Para Pemimpin Daerah
loading...
A
A
A
BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, ada lima manfaat Presidensi G20 yang bisa dioptimalkan oleh para pemimpin daerah. Dia mengajak semua bupati dan wali kota mengambil peran sehingga bisa memaksimalkan manfaat atas kepemimpinan Indonesia pada G20 tahun ini.
"Terdapat lima isu yang bisa diusung oleh para pemimpin daerah terkait penyelenggaraan KTT G20," kata Wali Kota Bogor yang juga menjabat Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) pada jumpa pers bertajuk “Merayakan Kepemimpinan Indonesia di G20" secara virtual, Selasa (18/10/2022).
Kelima isu itu adalah, pertama terkait pariwisata. Bima mengatakan, daerah-daerah harus berbenah jelang KTT G20 untuk lebih mengenalkan destinasi-destinasi unggulannya. "Untuk mengenalkan destinasi pariwisata, 500 kota/kabupaten harus berbenah, bersiap-siap untuk mendapatkan efek-efek limpahan dari pertemuan ini," pungkas Bima.
Kedua, lanjut Bima, ajang penyelenggaraan KTT di Bali juga membuka kesempatan kerja sama perdagangan antar daerah ketika mereka bertemu dalam pertemuan-pertemuan terkait G20.
"Ketiga, G20 memberikan banyak manfaat terkait isu perkotaan, membuka kerja sama yang lebih intens tentang isu perkotaan, seperti transportasi, lingkungan hidup, climate change, SDGs," ujarnya.
Keempat, G20 juga membuka ruang bagi Indonesia untuk memainkan peran yang sangat strategis di bidang perdamaian dunia.
"G20 mendorong peran kita dalam mewujudkan perdamaian dunia, tidak hanya di tingkat pemerintah, tapi juga sebagai warga negara, ungkapnya," imbuhnya.
Kelima, isu kepemimpinan muda. Menurutnya, G20 bisa dimanfaatkan oleh kelompok muda melalui berbagai macam kegiatan. Terlebih Indonesia saat ini menghadapi bonus demografi bersama kota-kota lain di dunia.
“Kepemimpinan formal bermunculan seperti wali kota muda, bupati muda, maupun anak-anak muda, pemimpin komunitas yang memimpin secara informal," lanjutnya.
Bima menyampaikan bahwa dalam forum Apeksi, spirit kepemimpinan Indonesia di G20 terus digaungkan di berbagai kegiatan asosiasi, termasuk misalnya saat acara untuk kepemimpinan muda yang telah digelar di Bandung, Bogor, Padang.
"Terdapat lima isu yang bisa diusung oleh para pemimpin daerah terkait penyelenggaraan KTT G20," kata Wali Kota Bogor yang juga menjabat Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) pada jumpa pers bertajuk “Merayakan Kepemimpinan Indonesia di G20" secara virtual, Selasa (18/10/2022).
Kelima isu itu adalah, pertama terkait pariwisata. Bima mengatakan, daerah-daerah harus berbenah jelang KTT G20 untuk lebih mengenalkan destinasi-destinasi unggulannya. "Untuk mengenalkan destinasi pariwisata, 500 kota/kabupaten harus berbenah, bersiap-siap untuk mendapatkan efek-efek limpahan dari pertemuan ini," pungkas Bima.
Kedua, lanjut Bima, ajang penyelenggaraan KTT di Bali juga membuka kesempatan kerja sama perdagangan antar daerah ketika mereka bertemu dalam pertemuan-pertemuan terkait G20.
"Ketiga, G20 memberikan banyak manfaat terkait isu perkotaan, membuka kerja sama yang lebih intens tentang isu perkotaan, seperti transportasi, lingkungan hidup, climate change, SDGs," ujarnya.
Keempat, G20 juga membuka ruang bagi Indonesia untuk memainkan peran yang sangat strategis di bidang perdamaian dunia.
"G20 mendorong peran kita dalam mewujudkan perdamaian dunia, tidak hanya di tingkat pemerintah, tapi juga sebagai warga negara, ungkapnya," imbuhnya.
Kelima, isu kepemimpinan muda. Menurutnya, G20 bisa dimanfaatkan oleh kelompok muda melalui berbagai macam kegiatan. Terlebih Indonesia saat ini menghadapi bonus demografi bersama kota-kota lain di dunia.
“Kepemimpinan formal bermunculan seperti wali kota muda, bupati muda, maupun anak-anak muda, pemimpin komunitas yang memimpin secara informal," lanjutnya.
Bima menyampaikan bahwa dalam forum Apeksi, spirit kepemimpinan Indonesia di G20 terus digaungkan di berbagai kegiatan asosiasi, termasuk misalnya saat acara untuk kepemimpinan muda yang telah digelar di Bandung, Bogor, Padang.