Cegah Budaya Barat Masuk Sekolah, 140 Guru di Bali Dibekali Pengembangan Karakter

Minggu, 16 Oktober 2022 - 12:55 WIB
loading...
Cegah Budaya Barat Masuk Sekolah, 140 Guru di Bali Dibekali Pengembangan Karakter
Sebanyak 140 guru di Kuta Bali diberi pelatihan pengembangan karakter sebagai upaya membentengi mereka dari pengaruh budaya barat.
A A A
DENPASAR - Sebanyak 140 guru di Kuta Bali diberi pelatihan pengembangan karakter. Upaya itu untuk membentengi mereka dari pengaruh budaya barat.

Pelatihan digelar PT PertaLife Insurance. "Bali utamanya Kuta ini kan sudah seperti daerah internasional. Berbagai budaya barat sedikit banyak tentu mempengaruhi dan bisa menggeser budaya lokal," kata Direktur Utama PertaLife Insurance Hanindio Hadi, Minggu (16/10/2022).

Dia menjelaskan, ke-140 guru yang diberi pelatihan berasal dari enam SD di Kuta, yakni SDN 01, SDN 02, SDN 03, SDN 04, SDN 05, dan SDN 06. Selain guru, 300 orang tua murid turut menjadi peserta.

Baca juga: Tak Ada Mobil PMK, Ratusan Rumah dan Kios Pasar Dolog Agats di Asmat Ludes

Pelatihan selama 10 hari ini akan membantu guru dalam membuat perencanaan dan metode pembelajaran sesuai karakteristik siswa. Dengan memahami gaya belajar siswa, diharapkan dapat berdampak terhadap kecerdasan murid.

Hal yang sama juga perlu dilakukan orangtua di rumah.Materi yang diberikan adalah bagaimana para orang tua juga dapat menjadi guru profesional di rumah dan turut bertanggung jawab mengembangkan karakter anak.

Dengan perencanaan, metode dan pendekatan yang sesuai karakteristik siswa, diharapkan pembelajaran menjadi berhasil. "Juga para orang tua dapat memonitor dan memberikan pengalaman seperti yang dilakukan para guru dengan pendekatan kekeluargaan yang harmonis antara anak dengan orang tua," ujar Hanindio.

Ni Made Adi Wiriani, guru SDN 05 Kuta yang mengaku dengan pelatihan, kini dapat memetakan kebutuhan belajar murid dari aspek gaya belajar mereka yang beragam.

"Hal yang menurut kami sepele ternyata berdampak sangat besar dalam melakukan pendekatan terhadap siswa, misalnya kegiatan menyapa dan mengajak siswa sekadar mengobrol, ternyata sangat dibutuhkan siswa. Karena dengan sapaan tersebut mereka merasakan adanya perhatian guru," katanya.

Fitrianingsih, orang tua murid SDN 04 menuturkan, dari pelatihan yang diikuti, ternyata fungsi orang tua bukan sekadar menyiapkan keperluan sekolah anaknya.

Ada hal penting yang perlu di monitor selama anak di luar rumah. "Kami perlu juga bersikap sebagai teman, agar mereka bisa menuangkan keluh kesah selama belajar dan bisa dicari jalan keluarnya bersama," ujarnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1897 seconds (0.1#10.140)