Peserta UTBK ITB dan UPI Bakal Dirapid Test COVID secara Acak
loading...
A
A
A
BANDUNG - Panitia Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) bersama Satgas COVID-19 bakal melakukan rapid test secara acak kepada puluhan ribu peserta yang mengikuti seleksi masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN).
Koordinator Pelaksana UTBK ITB 2020 Achmad Rochliadi mengatakan, pihaknya akan melakukan rapid tes COVID-19 secara acak kepada peserta UTBK. Proses rapid bakal dilakukan saat atau setelah ujian berlangsung, untuk mengambil sampel beberapa peserta.
"Nanti kalau ditemukan ada peserta yang reaktif, akan ditindaklanjuti oleh Satgas Covid-19. Mereka yang akan menentukan selanjutnya. Apakah peserta itu bisa melanjutkan tes atau tidak," kata Achmad Rochliadi, Minggu (5/7/2020). (BACA JUGA: Mulai Hari Ini Belasan Ribu Peserta Ikut UTBK di Bandung )
Menurut dia, kendati mendatangkan masa dalam jumlah cukup banyak, pihaknya tidak mewajibkan peserta melakukan rapid atau swab tes sebelum UTBK. (BACA JUGA: Hujan Lokal Guyur Bandung Utara dan Selatan, Suhu 20,8-30,2 Derajat )
Kewajiban peserta melakukan rapid, ujar dia, dikhawatirkan akan menyebabkan situasi crowded. Karena jumlah peserta UTBK cukup banyak mencapai 16.000 orang. (BACA JUGA: Hasil Tes Swab Negatif, 10 Makam Pasien COVID-19 di Bandung Dibongkar )
ITB telah menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dari awal sampai akhir proses ujian. Protokol kesehatan yang diterapkan saat ujian tersebut, meliputi waktu pelaksanaan ujian, kapasitas ruangan, dan materi.
Peserta wajib menggunakan masker medis, membawa hand sanitizer, melakukan physical distancing di lingkungan ujian, telah melakukan isolasi mandiri, dan melakukan pengecekan suhu tubuh.
Selain itu, sebagai bentuk antisipasi, panitia menyiapkan tim kesehatan yang akan melaksanakan mitigasi terhadap kasus dugaan COVID-19.
Panitia akan menyiagakan 1 dokter dan 2 perawat di setiap lokasi ujian. Mereka akan menggunakan APD level 1 dan APD level 2, dan tersedia ambulans di setiap lokasi.
Menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun atau disinfektan di sekitar lokasi ujian. Juga menyiapkan area khusus untuk pemeriksaan kesehatan jika suhu tubuh peserta lebih dari 37,5 derajat Celcius.
Setiap ruang, juga dibatasi nasional 15 orang. Sebagian ruangan yang berkapasitas besar, bisa mencapai 35 orang.
"Bagi peserta yang suhunya lebih dari 37,5 akan diperiksa oleh dokter jaga. Dokter akan memutuskan apakah peserta diizinkan mengikuti ujian atau tidak," uja dia.
Achmad berharap, upaya tersebut dapat meminimalisir penyebaran COVID-19 di Jawa Barat. Dia pun mengakui, dari 16.000 peserta, sekitar 500 orang berasal dari berbagai darah di Indonesia. Namun mereka dipastikan telah berada di bandung lebih dari 14 hari.
Hal senada juga disampaikan Direktorat Akademik UPI Asep Supriatna. Menurut dia, UPI menerapkan protokol kesehatan secara ketat pada pelaksanaan UTBK. misalnya membatasi ruangan maksimal 50%.
UPI juga tidak mewajibkan peserta UTBK melakukan rapid atau swab tes sebelum pelaksanaan ujian. Namun peserta akan di test secara acak untuk mengetahui ada tidaknya peserta yang terinfeksi virus.
Koordinator Pelaksana UTBK ITB 2020 Achmad Rochliadi mengatakan, pihaknya akan melakukan rapid tes COVID-19 secara acak kepada peserta UTBK. Proses rapid bakal dilakukan saat atau setelah ujian berlangsung, untuk mengambil sampel beberapa peserta.
"Nanti kalau ditemukan ada peserta yang reaktif, akan ditindaklanjuti oleh Satgas Covid-19. Mereka yang akan menentukan selanjutnya. Apakah peserta itu bisa melanjutkan tes atau tidak," kata Achmad Rochliadi, Minggu (5/7/2020). (BACA JUGA: Mulai Hari Ini Belasan Ribu Peserta Ikut UTBK di Bandung )
Menurut dia, kendati mendatangkan masa dalam jumlah cukup banyak, pihaknya tidak mewajibkan peserta melakukan rapid atau swab tes sebelum UTBK. (BACA JUGA: Hujan Lokal Guyur Bandung Utara dan Selatan, Suhu 20,8-30,2 Derajat )
Kewajiban peserta melakukan rapid, ujar dia, dikhawatirkan akan menyebabkan situasi crowded. Karena jumlah peserta UTBK cukup banyak mencapai 16.000 orang. (BACA JUGA: Hasil Tes Swab Negatif, 10 Makam Pasien COVID-19 di Bandung Dibongkar )
ITB telah menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dari awal sampai akhir proses ujian. Protokol kesehatan yang diterapkan saat ujian tersebut, meliputi waktu pelaksanaan ujian, kapasitas ruangan, dan materi.
Peserta wajib menggunakan masker medis, membawa hand sanitizer, melakukan physical distancing di lingkungan ujian, telah melakukan isolasi mandiri, dan melakukan pengecekan suhu tubuh.
Selain itu, sebagai bentuk antisipasi, panitia menyiapkan tim kesehatan yang akan melaksanakan mitigasi terhadap kasus dugaan COVID-19.
Panitia akan menyiagakan 1 dokter dan 2 perawat di setiap lokasi ujian. Mereka akan menggunakan APD level 1 dan APD level 2, dan tersedia ambulans di setiap lokasi.
Menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun atau disinfektan di sekitar lokasi ujian. Juga menyiapkan area khusus untuk pemeriksaan kesehatan jika suhu tubuh peserta lebih dari 37,5 derajat Celcius.
Setiap ruang, juga dibatasi nasional 15 orang. Sebagian ruangan yang berkapasitas besar, bisa mencapai 35 orang.
"Bagi peserta yang suhunya lebih dari 37,5 akan diperiksa oleh dokter jaga. Dokter akan memutuskan apakah peserta diizinkan mengikuti ujian atau tidak," uja dia.
Achmad berharap, upaya tersebut dapat meminimalisir penyebaran COVID-19 di Jawa Barat. Dia pun mengakui, dari 16.000 peserta, sekitar 500 orang berasal dari berbagai darah di Indonesia. Namun mereka dipastikan telah berada di bandung lebih dari 14 hari.
Hal senada juga disampaikan Direktorat Akademik UPI Asep Supriatna. Menurut dia, UPI menerapkan protokol kesehatan secara ketat pada pelaksanaan UTBK. misalnya membatasi ruangan maksimal 50%.
UPI juga tidak mewajibkan peserta UTBK melakukan rapid atau swab tes sebelum pelaksanaan ujian. Namun peserta akan di test secara acak untuk mengetahui ada tidaknya peserta yang terinfeksi virus.
(awd)