Menparekraf: Konferensi Ekonomi Kreatif Dunia Lahirkan Bali Roadmap

Sabtu, 08 Oktober 2022 - 09:38 WIB
loading...
Menparekraf: Konferensi Ekonomi Kreatif Dunia Lahirkan Bali Roadmap
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Konferensi Ekonomi Kreatif Dunia telah melahirkan dokumen Bali Roadmap. Foto SINDOnews
A A A
DENPASAR - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Menparekraf ), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Konferensi Ekonomi Kreatif Dunia telah melahirkan dokumen Bali Roadmap. Isinya berupa peta jalan bagi negara-negara untuk membangkitkan perekonomian dunia melalui sektor ekonomi kreatif.



"Baru saja menteri-menteri ekonomi kreatif yang hadir dalam Wolrd Conference on Creative Economy menyepakati Bali Roadmap sebagai peta jalan kebangkitan ekonomi yang akan ditulangpunggungi ekonomi kreatif," kata Sandiaga di Nusa Dua, Kamis (6/10/2022).

Dia menjelaskan, Bali Roadmap akan menjadi semangat baru bagi dunia untuk membangkitkan perekonomian sesuai semangat G20 tahun ini, yaitu recover together recover stronger.

Dengan Bali Roadmap, negara-negara yang hadir dalam WCCE sepakat menempatkan sektor ekonomi kreatif dalam kebijakan pembangunan ekonomi mereka.

Indonesia, kata Sandiaga, mengambil posisi sebagai leader dalam kesepakatan itu. "Kita siap berkolaborasi untuk menghadirkan solusi tentang pembukaan lapangan kerja, pelibatan kaum muda dan perempuan dalam membangkitkan ekonomi," jelasnya.

Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam mengatakan, industri kreatif terbukti mampu bertahan dalam masa pandemi selama dua tahun lebih.

Bali Roadmap bertujuan meningkatkan kualitas industri kreatif agar makin punya peran signifikan dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomian suatu negara.

Ada beberapa upaya konkret dalam Bali Roadmap, mulai dari memasukkan sektor kreatif dari informal menjadi industri, lalu pemberian hak kekayaan intelektual, pembiayaan hingga digitalisasi. "Bali Roadmap ini bagaimana agar ekonomi kreatif bisa masuk bagian perekonomian dunia," katanya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1344 seconds (0.1#10.140)