Reaktif Rapid Test, Calon Maba Universitas Haluoleo Terlantar

Minggu, 05 Juli 2020 - 08:58 WIB
loading...
Reaktif Rapid Test, Calon Maba Universitas Haluoleo Terlantar
Ribuan calon mahasiswa baru Universitas Haluoleo, Kendari, berdesakan tanpa mengindahkan protokol kesehatan saat mengikuti rapid test. Foto/iNews TV/Febriyono Tamenk
A A A
KENDARI - Seorang calon mahasiswa baru (Maba) Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, sempat terlantar di depan gedung rektokrat, karena hasil rapid testnya reaktif.

(Baca juga: Dini Hari, Gempa Bermagnitudo 5.3 Guncang Malang dan Blitar )

Video amatir yang merekam keberadaan calon maba putri tersebut, sempat viral. Dalam video itu nampak calon maba yang mengenakan hijab warna abu-abu, dengan baju warna senada, duduk sendirian di dekat gazebo.

Tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Kendari, yang tiba di lokasi, langsung melakukan edukasi dan mengevakuasinya ke Rumah Sakit Bahtera Mas Kendari, untuk dilakukan tes usap tenggorokan.

(Baca juga: Hujan Masih Mengguyur, Jalur Longsor Boltim Sudah Bisa Dilintasi )

Sebelumnya, ribuan calon maba Universitas Haluoleo Kendari, yang akan mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) berdesakan untuk melakukan rapid test masal yang digelar Universitas Haluoleo.

Mereka tak mengindahkan protokol kesehatan, dan berusaha masuk ke dalam gedung tempat dilaksanakannya rapid test. Rapid test tersebut, menjadi salah satu syarat bagi calon maba mengikuti SBMPTN.

Calon maba Universitas Haluoleo, Denilam mengakui semua ingin segera mengikuti rapid test, sehingga terpaksa berdesakan untuk masuk gedung. "Kami harus ikut rapid test, supaya bisa ikut SBMPTN," tuturnya.

(Baca juga: Kota Malang Zona Merah, 2 Orang Reaktif Langsung Diisolasi )

Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Sulawesi Tenggara, La Ode Rabiul Awal mengatakan, dari laporan yang masuk satu calon maba dinyatakan reaktif saat dirapid test. "Sekarang sudah menjalani karantina mandiri, dan tes usap tenggorokan. Kami juga memastikan, calon maba tersebut dalam kondisi sehat," terangnya.

Hasil tes usap baru akan diketahui tiga hari ke depan. Jika terbukti positif COVID-19, maka calon maba berinisial SH yang berasal dari Kabupaten Buton tersebut, maka akan dilakukan penanganan secara khusus. Selama ini Kabupaten Buton, menyumbang jumlah pasien positif COVID-19 terbanyak ketiga di Sulawesi Tenggara.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0936 seconds (0.1#10.140)