Gali Tanah 2 Meter, Warga Jombang Temukan Sumur Kuno dan Perhiasan Zaman Majapahit
loading...
A
A
A
JOMBANG - Penemuan sumur kuno yang diduga peninggalan Kerajaan Majapahit menggegerkan warga Desa Ngudirejo, Kecamatan Diwek, Jombang, Jawa Timur. Struktur bangunan sumur kuno itu ditemukan warga saat menggali tanah untuk septicktank.
Tak hanya struktur sumur kuno, warga juga menemukan perhiasan kuno hingga berbagai perabotan atau alat kehidupan di masa lampau. Barang-barang peninggalan kerajaan tersebut ditemukan pada kedalaman sekitar dua meter.
Informasi di lapangan, sumur kuno ini ditemukan di komplekas Pondok Pesantren Abdul Hadi, Diwek, Jombang. Dilihat dari ciri batanya berukuran lebih besar dan tebal, warga menduga sumur kuno itu peninggalan era Majapahit.
Baca juga: Bareskrim Polri Periksa 29 Orang, 6 CCTV dan Tetesan Darah Terkait Tragedi Kanjuruhan
Warga menyebut, penemuan sumur ini bisa menjadi bukti dan petunjuk adanya aktifitas kehidupan di tempat ini pada masa lalu.
"Rata-rata sumur atau bangunan peninggalan dari era Majapahit selama ini terkubur dalam tanah berkedalaman satu hingga dua meter," kata pengasuh Pondok Pesantren Abdul Hadi, KH Ahmad Makhrus, Rabu (5/10/2022).
Dia berharap, atas temuan ini pemerintah mau datang meneliti dan mengungkap jejak sejarah yang ada di desa Ngudirejo.
Tak hanya struktur sumur kuno, warga juga menemukan perhiasan kuno hingga berbagai perabotan atau alat kehidupan di masa lampau. Barang-barang peninggalan kerajaan tersebut ditemukan pada kedalaman sekitar dua meter.
Informasi di lapangan, sumur kuno ini ditemukan di komplekas Pondok Pesantren Abdul Hadi, Diwek, Jombang. Dilihat dari ciri batanya berukuran lebih besar dan tebal, warga menduga sumur kuno itu peninggalan era Majapahit.
Baca juga: Bareskrim Polri Periksa 29 Orang, 6 CCTV dan Tetesan Darah Terkait Tragedi Kanjuruhan
Warga menyebut, penemuan sumur ini bisa menjadi bukti dan petunjuk adanya aktifitas kehidupan di tempat ini pada masa lalu.
"Rata-rata sumur atau bangunan peninggalan dari era Majapahit selama ini terkubur dalam tanah berkedalaman satu hingga dua meter," kata pengasuh Pondok Pesantren Abdul Hadi, KH Ahmad Makhrus, Rabu (5/10/2022).
Dia berharap, atas temuan ini pemerintah mau datang meneliti dan mengungkap jejak sejarah yang ada di desa Ngudirejo.
(msd)