Mencekam dan Mengerikan, Ini Cerita Suporter yang Selamat dari Tragedi Kanjuruhan

Minggu, 02 Oktober 2022 - 15:45 WIB
loading...
Mencekam dan Mengerikan, Ini Cerita Suporter yang Selamat dari Tragedi Kanjuruhan
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan pecah usai laga Arema FC vs Persebaya. Foto/Dok. Fongky Rahadi
A A A
MALANG - Peluit panjang babak kedua telah ditiup oleh wasit yang memimpin jalannya pertandingan Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022). Laga penuh drama dari dua tim Jawa Timur, yang memiliki revalitas tinggi tersebut, berakhir dengan kemenangan tim tamu 2-3.



Setelah laga berakhir, situasi di dalam Stadion Kanjuruhan mulai memanas. Para suporter tuan rumah yang kecewa dengan kekalahan itu, melancarkan protes kepada tim Arema FC. Mereka nekat turun dari tribun dan menuju ke tempat pemain.



Tindakan para suporter ini, disikapi dengan aparat keamanan yang bersiaga di bawah tribun VIP dengan melakukan penghalauan, termasuk menggunakan anjing pelacak. Namun dalam situasi yang semakin kacau, tiba-tiba ada tembakan gas air mata.



"Kami sempat berada di tribun saat sejumlah suporter turun ke lapangan. Tiba-tiba terdengar suara tembakan, dan mata mulai pedih. Setelah itu kami memutuskan untuk ke luar stadion," ujar Fongky Rahadi (43), salah satu penonton yang selamat dalam peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan tersebut.

Saat Fongky dan rombongannya berjalan perlahan menuju ke pintu ke luar, kondisinya sudah gelap. Saat dia berjalan ke luar dari tribun, masih belum banyak suporter yang panik, namun tiba-tiba asap dari tembakan gas air mata semakin pekat dan membuat suporter panik berlarian.

Mencekam dan Mengerikan, Ini Cerita Suporter yang Selamat dari Tragedi Kanjuruhan


"Kondisi gelap, dan mata sudah pedih terkena gas air mata, akhirnya banyak dari suporter yang berjatuhan karena saling tabrakan dan membentur tembok. Semuanya serba panik berlarian ingin ke luar stadion," ujar Fongky.

Saat Fongky dan rombongannya yang berjumlah enam orang berhasil ke luar dari tirbun, ternyata harus tertahan di pintu ke luar stadion karena di luar stadion juga terjadi kerusuhan. Petugas berupaya menghalau suporter yang coba mendekat ke Baracuda untuk pengangkut pemain Persebaya.



Suporter dari dalam stadion yang kondisinya sudah sesak napas, dan mata pedih, serta terluka akibat terjatuh serta terkena lemparan, harus berdesakan di depan pintu ke luar stadion. Bahkan, aparat yang ada di luar stadion dengan emosi dan membabi buta memukuli suporter yang hendak ke luar stadion.

Akibat pukulan membabi buta tersebut, adik Fongky, Fajar Hari (41) menderita luka di kepala dan harus mendapatkan perawatan medis. "Di tengah situasi terdesak, kami mencoba menolong suporter yang sudah berjatuhan akibat sesak napas, dan pingsan terkena gas air mata serta berdesakan," ungkapnya.

Mencekam dan Mengerikan, Ini Cerita Suporter yang Selamat dari Tragedi Kanjuruhan


Warga Jalan Raya Sudimoro, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Blimbing, Kota Malang tersebut, akhirnya disibukkan dengan membantu para suporter yang pingsan dan terluka di lorong menuju pintu ke luar stadion. Mereka akhirnya baru bisa pulang sampai rumah pada Minggu (2/10/2022) pukul 03.30 WIB.

Fongky mengaku, sudah lama tidak menyaksikan pertandingan sepak bola secara langsung di Stadion Kanjuruhan. Dan baru kali ini kembali ke stadion bersama adik dan koleganya, karena tertarik pertandingannya pasti berjalan seru.



Dia tidak menyangka, kembalinya ke stadion untuk menyaksikan langsung laga Arema FC tersebut, berakhir dengan tragedi memilukan. "Pastinya kami trauma dengan peristiwa ini, dan sangat menyakitkan serta memalukan. Jangan sampai tragedi ini terulang kembali," pungkasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1417 seconds (0.1#10.140)