Tragis! Bermain di Perairan Blitung Sarang, Santri di Rembang Tewas Tenggelam

Sabtu, 01 Oktober 2022 - 08:46 WIB
loading...
Tragis! Bermain di Perairan Blitung Sarang, Santri di Rembang Tewas Tenggelam
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban tenggelam di perairan Blitung Sarang, Desa Kalipang, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Sabtu (1/10/2022) pagi. Foto/IST
A A A
REMBANG - Seorang anak laki-laki santri Pondok Pesantren Sarang, Kabupaten Rembang berinisial JAG (13) tenggelam saat bermain di perairan Blitung Sarang, Desa Kalipang, Kecamatan Sarang, Jumat (30/9/2022). Korban yang berasal dari Desa Leren, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang itu, berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam kondisi tidak bernyawa pada Sabtu (1/10/2022) sekitar pukul 04.45 WIB.



Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto menjelaskan, kejadian tersebut bermula ketika korban bersama temannya yang juga santri Pondok Pesantren Sarang bermain air di pantai Blitung pada Jumat (30/9/2022) sekira pukul 07.30 WIB.

Tiba-tiba JAG terseret ombak ke tenggah dan tenggelam. Mengetahui hal itu, teman korban langsung berlari ke pinggir pantai untuk minta pertolongan dan melaporkan bahwa temannya hilang terseret ombak."Diduga JAG terseret ombak besar dan tidak bisa menyelamatkan diri. Akhirnya hilang tenggelam," terangnya, Sabtu (1/10/2022).

Peristiwa itu, langsung dilaporkan ke pihak terkait. Mendapat informasi tersebut Kepala Kantor SAR Semarang memerintahkan Koordinator Unit SAR Rembang Susanto memberangkatkan 1 tim rescue untuk melakukan pencarian dan pertolongan disertai alut SAR air

"Setelah melakukan upaya pencarian ke arah barat, tim SAR gabungan tadi pagi berhasil menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia. Korban ditemukan di jarak 5 kilometer dari tempat kejadian awal. Selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Kragan, Kabupaten Rembang," ujarnya.

Dengan ditemukannya jasad korban, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan tim yang terlibat kembali kesatuannya masing-masing. "Kami imbau kepada masyarakat saat bermain di pantai untuk mematuhi rambu-rambu batas aman yang dipasang pengelola wisata. Ini untuk minimalisir kejadian kecelakaan," pungkasnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1320 seconds (0.1#10.140)