Timbulkan Konflik Berkepanjangan, Tokoh Katolik Papua Kecam Praktik Korupsi
loading...
A
A
A
JAYAPURA - Tiga kepala daerah di Papua dalam sebulan terakhir terjerat kasus dugaan korupsi dan sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ketiganya yaitu Bupati Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak; Bupati Mimika, Eltinus Omaleng; dan Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Baca juga: KPK Minta Lukas Enembe Kooperatif
Maraknya kasus korupsi di Papua dikritisi tokoh Katolik di Bumi Cenderawasih, Pastor Dr Yanuarius You yang mengatakan bahwa korupsi merupakan tindakan tidak bermoral dan tidak sesuai dengan ajaran Alkitab. Bahkan dalam ajaran Gereja Katolik, korupsi dianggap sebagai dosa besar dan merupakan kejahatan sosial karena derajatnya sama dengan membunuh manusia.
Ketua Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) Fajar Timur Jayapura itu menambahkan, banyak oknum pejabat yang diberi tanggung jawab dan kewenangan untuk menyejahterakan masyarakat, namun justru menggunakan uang rakyat untuk kepentingan pribadi.
Sehingga menimbulkan kecemburuan sosial, konflik sosial dan konflik horizontal.
“Masyarakat dari waktu ke waktu menderita, sementara oknum pejabat hidup bersenang-senang. Oleh karenanya oknum pejabat yang terbukti korupsi memang wajib diadili seberat-beratnya sesuai derajat pelanggaran hukumnya. Sehingga dapat memunculkan efek jera bagi pejabat-pejabat lain agar tidak melakukan korupsi,” ungkap Pastor Yanuarius saat diskusi “Pemberantasan Korupsi di Papua untuk Menciptakan Papua Tanah Damai dan Sejahtera” yang diselenggarakan Progressif Democracy Watch (Prodewa) Papua secara virtual, dikutip Kamis (29/9/2022).
Pastor Yanuarius menandaskan, ajaran gereja sangat mengutuk korupsi karena menghancurkan kesejahteraan umum dan keadilan sosial serta menghilangkan perdamaian dan kerukunan. Korupsi berhubungan erat dengan tingkat kesejahteraan dan konflik berkepanjangan di Papua.
Ketiganya yaitu Bupati Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak; Bupati Mimika, Eltinus Omaleng; dan Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Baca juga: KPK Minta Lukas Enembe Kooperatif
Maraknya kasus korupsi di Papua dikritisi tokoh Katolik di Bumi Cenderawasih, Pastor Dr Yanuarius You yang mengatakan bahwa korupsi merupakan tindakan tidak bermoral dan tidak sesuai dengan ajaran Alkitab. Bahkan dalam ajaran Gereja Katolik, korupsi dianggap sebagai dosa besar dan merupakan kejahatan sosial karena derajatnya sama dengan membunuh manusia.
Ketua Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) Fajar Timur Jayapura itu menambahkan, banyak oknum pejabat yang diberi tanggung jawab dan kewenangan untuk menyejahterakan masyarakat, namun justru menggunakan uang rakyat untuk kepentingan pribadi.
Sehingga menimbulkan kecemburuan sosial, konflik sosial dan konflik horizontal.
“Masyarakat dari waktu ke waktu menderita, sementara oknum pejabat hidup bersenang-senang. Oleh karenanya oknum pejabat yang terbukti korupsi memang wajib diadili seberat-beratnya sesuai derajat pelanggaran hukumnya. Sehingga dapat memunculkan efek jera bagi pejabat-pejabat lain agar tidak melakukan korupsi,” ungkap Pastor Yanuarius saat diskusi “Pemberantasan Korupsi di Papua untuk Menciptakan Papua Tanah Damai dan Sejahtera” yang diselenggarakan Progressif Democracy Watch (Prodewa) Papua secara virtual, dikutip Kamis (29/9/2022).
Pastor Yanuarius menandaskan, ajaran gereja sangat mengutuk korupsi karena menghancurkan kesejahteraan umum dan keadilan sosial serta menghilangkan perdamaian dan kerukunan. Korupsi berhubungan erat dengan tingkat kesejahteraan dan konflik berkepanjangan di Papua.