Banjir di Sejumlah Kecamatan, Pemkab Kobar Diminta Petakan Wilayah Rawan Banjir

Kamis, 22 September 2022 - 08:55 WIB
loading...
Banjir di Sejumlah Kecamatan,...
??Anggota DPRD Kobar Sri Lestari mengatakan, musibah banjir terjadi hampir setiap tahun dan lokasinya sama, bahkan terancam meluas.iNews TV/Sigit
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Sejumlah kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Kalteng kini tengah dilanda banjir .Kondisi ini disebabkan meluapnya air sungai karena intensitas hujan yang tinggi. Pemerintah daerah juga harus segera melakukan kajian agar banjir tidak terjadi kembali di titik yang sama



Anggota DPRD Kobar Sri Lestari mengatakan, musibah banjir terjadi hampir setiap tahun dan lokasinya sama, bahkan terancam meluas.



"Banjir ini merugikan masyarakat. Lahan pertanian pun terendam banjir. Apalagi saat ini harga BBM (bahan bakar minyak) mengalami kenaikan, ditambah lagi datang musibah banjir, tentunya masyarakat yang terdampak banjir ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah daerah," kata Sri Lestari.



Dikatakan, pemerintah daerah harus bisa segera melakukan kajian apa penyebab banjir, selain karena intensitas curah hujan yang tinggi. Misalnya saja, lanjut dia, melakukan identifikasi alur sungai yang mengalami pendakalan. Sebab, air sungai meluap ke permukiman penduduk diduga disebabkan oleh adanya pendangkalan sungai.



Baca: Serang Warga dengan Senjata Tajam, 4 Pelajar SMK di Sukabumi Diamankan Polisi.

"Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kobar, bisa melakukan mapping alur sungai yang perlu dilakukan pengerukan dan pelebaran, agar mampu menampung debit air hujan.Selain itu juga, melakukan mapping pembangunan embung embung untuk menampung air hujan," sebutnya.

Sri juga meminta pemerintah daerah Kobar segera mencarikan lahan alternatifyang bisa digunakan untuk relokasi warga di bantaran Sungai. "Tahun ini sampai 3 kali banjir.Permukiman penduduk yang ada di bantaran Sungai selalu terdampak banjir. Ini perlu adanya relokasi. Untuk itu, pemerintah daerah segera mencarikan lahan alternatif," pungkasnya.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2505 seconds (0.1#10.140)