Gubernur DIY Sri Sultan HB X Panen Perdana 40 Hektare Tanaman Tembakau Bahan Cerutu
loading...
A
A
A
"Kondisi alam, khususnya di Srunggo 2 yang apabila musim kemarau, angin bertiup sangat kencang. Harapan saya petani ya ngelakoni tenan, temen. Jadi karena anginnya di sini banyak jadi mungkin tembakau lebih banyak diperhatikan agar tidak rusak atau sobek dan sebagainya gitu. Panen juga yang penting tepat waktu ya jangan sampai kudanan," ujar Sri Sultan.
Lebih lanjut Sri Sultan juga mengarahkan agar petani tembakau ini bisa saling bergotong royong dan sharing ilmu. Mengembangkan diri dengan mengikuti koperasi akan menjadi salah satu solusi untuk para petani tembakau ini bisa lebih maju.
Nantinya selain mendapatkan pemasukan dari hasil panen tembakau yang dijual kepada PT Tarumartani para petani juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan melalui RAT koperasi atau Rapat Akhir Tahun.
"Selain itu juga nantinya melalui koperasi akan lebih mudah untuk petani mencari solusi apabila terjadi kekurangan modal usaha atau modal untuk merawat tanaman seperti pupuk pestisida dan sebagainya,"tambahnya
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih yang mendampingi Sri Sultan mengatakan, PT Tarumartani bekerja sama dengan para petani yang tersebar di 5 kapanewon yaiti Dlingo, Pleret, Piyungan, Imogiri dan Pundong. Khusus di kawasan Imogiri, ada seluas 10 hektare.
"Dari seluruh lahan pertanian tersebut memamg yang berlokasi di Selopamioro inilah yang sudah siap untuk dipanen," terang dia.
Abdul Halim mengaku sangat bersyukur karena telah berhasil mengantarkan tembakau-tembakau berkualitas untuk dipanen, bersama kelompok tani Bumi Mukti dusun Srungga 2. Terlebih dengan perkenan Sri Sultan untuk bisa melakukan panen bersama dirinya dan warga diharapkan bisa menjadi motivasi bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas pertaniannya.
"Kami yakin bahwa pertemuan ini akan membawa keberkahan dan menambah motivasi khususnya bagi para petani tembakau di Selopamioro, Imogiri,"kata diam
Menurutnya, permasalahan utama dalam pertanian komoditas tembakau adalah pemasaran. Namun Hal ini sudah terpecahkan dengan kerkasama antara Pemda DIY, PT Tarumartani dan masyarakat
Lebih lanjut Sri Sultan juga mengarahkan agar petani tembakau ini bisa saling bergotong royong dan sharing ilmu. Mengembangkan diri dengan mengikuti koperasi akan menjadi salah satu solusi untuk para petani tembakau ini bisa lebih maju.
Nantinya selain mendapatkan pemasukan dari hasil panen tembakau yang dijual kepada PT Tarumartani para petani juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan melalui RAT koperasi atau Rapat Akhir Tahun.
"Selain itu juga nantinya melalui koperasi akan lebih mudah untuk petani mencari solusi apabila terjadi kekurangan modal usaha atau modal untuk merawat tanaman seperti pupuk pestisida dan sebagainya,"tambahnya
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih yang mendampingi Sri Sultan mengatakan, PT Tarumartani bekerja sama dengan para petani yang tersebar di 5 kapanewon yaiti Dlingo, Pleret, Piyungan, Imogiri dan Pundong. Khusus di kawasan Imogiri, ada seluas 10 hektare.
"Dari seluruh lahan pertanian tersebut memamg yang berlokasi di Selopamioro inilah yang sudah siap untuk dipanen," terang dia.
Abdul Halim mengaku sangat bersyukur karena telah berhasil mengantarkan tembakau-tembakau berkualitas untuk dipanen, bersama kelompok tani Bumi Mukti dusun Srungga 2. Terlebih dengan perkenan Sri Sultan untuk bisa melakukan panen bersama dirinya dan warga diharapkan bisa menjadi motivasi bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas pertaniannya.
"Kami yakin bahwa pertemuan ini akan membawa keberkahan dan menambah motivasi khususnya bagi para petani tembakau di Selopamioro, Imogiri,"kata diam
Menurutnya, permasalahan utama dalam pertanian komoditas tembakau adalah pemasaran. Namun Hal ini sudah terpecahkan dengan kerkasama antara Pemda DIY, PT Tarumartani dan masyarakat
(don)