Gubernur DIY Sri Sultan HB X Panen Perdana 40 Hektare Tanaman Tembakau Bahan Cerutu

Sabtu, 17 September 2022 - 07:32 WIB
loading...
Gubernur DIY Sri Sultan...
Gubernur DIY Sri Sultan HB X bersama Bupati Bantul, Abdul Halim Muslich melakukan panen perdana tembakau Grompol di Dusun Srunggo 2, Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri Bantul. Foto SINDOnews
A A A
BANTUL - Gubernur DIY Sri Sultan HB X bersama Bupati Bantul, Abdul Halim Muslich melakukan panen perdana tembakau Grompol di Dusun Srunggo 2, Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri Bantul. Tembakau ini akan dijadikan sebagai bahan baku cerutu BUMD mereka, PT Tarumartani.

Direktur Utama PT Tarumartani, Nur Ahmad Affandi menuturkan sebanyak 40 hektare lahan pertanian tembakau milik petani Bantul ini ditanami jenis yang mereka butuhkan. Lahan ini petani kembangkan bekerja sama dengan PT Tarumartani. "Kali ini telah siap dipanen untuk pertama kalinya," ujar dia, Jumat (16/9/2022).



Mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY ini menuturkan, nantinya hasil panen akan diolah untuk kemudian dipasokkan ke PT Tarumartani sebagai bahan baku rokok jenis cerutu. Tembakau yang dihasilkan petani Srunggo ini sesuai dengan yang mereka butuhkan.

Tembakau varietas grompol yang dipanen oleh Sri Sultan ini menjadi jenis mayoritas yang ditanam oleh hampir seluruh petani tembakau di Bantul. Pengembangan varietas ini merupakan kolaborasi BUMD milik Pemda DIY untuk masyarakat.

Saat ini, di Bantul sendiri tercatat ada sebanyak 210 hektare lahan yang ditanami tembakau. 40 hektare telah bermitra dengan PT Tarumartani, dan sisanya diharapkan bisa segera memenuhi syarat untuk bisa bermitra dengan PT Tarumartani."Kami berharap agar nanti akan semakin banyak yang bisa berkolaborasi dengan PT Tarumartani,"ujar dia.

Sri Sultan menambahkan, kualitas tanah milik Bantul ini memang sangat cocok untuk ditanami tembakau. Bahkan sejak masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono IX pun, banyak tanah DIY yang ditanami tembakau.

Meskipun saat itu, tembakau yang ditanam diperuntukan untuk susur, tradisi mengunyah tembakau perempuan di Jawa. Oleh karenanya Sri Sultan berharap para petani tembakau ini tidak mudah menyerah dan terus berupaya meningkatkan kualitas panenan.

"Tanah di Indonesia memang cocok ditanami tembakau. Di wilayah ASEAN paling hanya Malaysia yang menanam, itu saja hanya untuk rokok putih, bukan untuk cerutu. Tembakau ceritu hanya America Latin saja," ungkap Sri Sultan.

Sri Sultan ingin para petani ini nantinya mampu mengembangkan kerja sama dan bisa menyumbangkan manfaat sebesar-besarnya apda masyarakat yang lain. Petani harus nglakoni kanti temen atau bersungguh-sungguh, karena memang harus ada usaha lebih untuk hasil lebih.

"Kondisi alam, khususnya di Srunggo 2 yang apabila musim kemarau, angin bertiup sangat kencang. Harapan saya petani ya ngelakoni tenan, temen. Jadi karena anginnya di sini banyak jadi mungkin tembakau lebih banyak diperhatikan agar tidak rusak atau sobek dan sebagainya gitu. Panen juga yang penting tepat waktu ya jangan sampai kudanan," ujar Sri Sultan.

Lebih lanjut Sri Sultan juga mengarahkan agar petani tembakau ini bisa saling bergotong royong dan sharing ilmu. Mengembangkan diri dengan mengikuti koperasi akan menjadi salah satu solusi untuk para petani tembakau ini bisa lebih maju.

Nantinya selain mendapatkan pemasukan dari hasil panen tembakau yang dijual kepada PT Tarumartani para petani juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan melalui RAT koperasi atau Rapat Akhir Tahun.

"Selain itu juga nantinya melalui koperasi akan lebih mudah untuk petani mencari solusi apabila terjadi kekurangan modal usaha atau modal untuk merawat tanaman seperti pupuk pestisida dan sebagainya,"tambahnya

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih yang mendampingi Sri Sultan mengatakan, PT Tarumartani bekerja sama dengan para petani yang tersebar di 5 kapanewon yaiti Dlingo, Pleret, Piyungan, Imogiri dan Pundong. Khusus di kawasan Imogiri, ada seluas 10 hektare.

"Dari seluruh lahan pertanian tersebut memamg yang berlokasi di Selopamioro inilah yang sudah siap untuk dipanen," terang dia.

Abdul Halim mengaku sangat bersyukur karena telah berhasil mengantarkan tembakau-tembakau berkualitas untuk dipanen, bersama kelompok tani Bumi Mukti dusun Srungga 2. Terlebih dengan perkenan Sri Sultan untuk bisa melakukan panen bersama dirinya dan warga diharapkan bisa menjadi motivasi bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas pertaniannya.

"Kami yakin bahwa pertemuan ini akan membawa keberkahan dan menambah motivasi khususnya bagi para petani tembakau di Selopamioro, Imogiri,"kata diam

Menurutnya, permasalahan utama dalam pertanian komoditas tembakau adalah pemasaran. Namun Hal ini sudah terpecahkan dengan kerkasama antara Pemda DIY, PT Tarumartani dan masyarakat
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2571 seconds (0.1#10.140)