Kemenparekraf Serahkan Bantuan untuk Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Sumut

Kamis, 02 Juli 2020 - 19:46 WIB
loading...
Kemenparekraf Serahkan Bantuan untuk Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Sumut
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyalurkan sejumlah bantuan Bahan Pokok Lauk Siap Saji bagi pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif di Sumut terdampak pandemi COVID-19. (Foto/Ist)
A A A
MEDAN - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyalurkan sejumlah bantuan berupa paket BaLaSa (Bahan Pokok Lauk Siap Saji) bagi pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif di Sumatera Utara yang terdampak pandemi COVID-19.

Bantuan berupa paket BaLaSa secara simbolis diserahkan oleh Alexander Reyaan, Direktur Wisata Alam, Budaya dan Buatan Kemenparekraf kepada pekerja pariwisata Sumatera Utara melalui asosiasi seperti APPARA, ASPPI, INCCA, PPJI, KOPPI, GENPI, ASTINDO, AELI, Driver Travel, ICA DPD Sumut, ASITA DPD Sumut, HPI DPD Sumut di Gedung Serba Guna Poltekpar Medan, Kamis (2/7/2020).

Turut hadir dalam kesempatan itu para pejabat Polda Sumut, di antaranya Irwasda Kombes Pol Armia Fahm; Karo Ops Kombes Pol Makmur Ginting; Dir Bimans Kombes Pol Yusuf Hondawanti Naibaho, Dir Pamopit Kombes Pol Ferdinan Pasaribu, dan Dir Polair Kombes Pol Yosi Muhamarta. (BACA JUGA: Kapolda Sumut Bakal Sanksi Tegas Panitia yang Berani Janji Luluskan Calon Anggota Polri)

Kemudian perwakilan Staf Khusus Menparekraf Bidang Keamanan AKBP Syamsu Bair; Kadisbudpar Provinsi Sumatera Utara Ria Novida Telaumbanua; Direktur Poltekpar Medan Anwari Masatip; dan Direktur BPODT – Arie Prasetyo serta perwakilan dari masyarakat pariwisata dan kreatif Sumatera Utara, meliputi pekerja hotel, pekerja event, pengelola tempat wisata, dan pengelola homestay.

Tiap paket BaLaSa berisi Beras 5 kg; Minyak Goreng 2 liter; Tepung Terigu 1 kg; Mie Telur 200 gr 2 pack; Kering Kentang 150 gr sebagai bentuk bantuan dari Kemenparekraf yang dibagi kedalam beberapa kluster, yaitu kluster Kota Medan, kluster Danau Toba, kluster Asahan, kluster Padang Sidempuan, dan kluster Gunung Sitoli.

Alexander Reyaan saat memberikan bantuan mengatakan, pariwisata merupakan sektor yang paling pertama terdampak COVID-19, dan Sumatera Utara yang menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan turut mengalami imbasnya, dimana banyak pekerja pariwisata di Sumatera Utara yang terkena dampak.

"Dengan bantuan ini diharapkan dapat membantu pelaku pariwisata, khususnya di Sumatera Utara yang sangat terdampak akibat adanya pandemi COVID-19," kata Alexander Reyaan.

Alex mengatakan, dalam penyaluran bantuan pihaknya dibantu oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara yang akan menyerahkannya kepada sekitar 17.075 pekerja pariwisata dan dan ekonomi kreatif di Sumatera Utara yang terdampak.

Yakni mereka yang terkena PHK maupun unpaid leave lebih dari tiga pekan yang tersebar hampir seluruh wilayah Sumatera Utara. Nantinya distribusi bantuan turut dikawal oleh pihak dari Polda Sumatera Utara dan Polres se-Sumatera Utara.

Alex menyatakan apresiasi yang tinggi terhadap Polda Sumatera Utara, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara, Poltekpar Medan, dan BPODT atas dukungan penuh dalam penyaluran bantuan tersebut. Distribusi ini akan disalurkan secara serentak pada 2-6 Juli 2020 oleh Polda Sumatera Utara dengan pendamping dari Dinas Pariwisata Kabupaten dan assosiasi pelaku pariwisata.

Polda Sumatera Utara menyatakan akan mendukung penuh proses distribusi bantuan hingga sampai ke penerima manfaat, yakni para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang diusulkan sebagai penerima bantuan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara. (BACA JUGA: Tingkatkan Pelayanan, Pelindo 1 Datangkan Kapal Tunda ke Pelabuhan Kuala Tanjung)

Presiden Joko Widodo usai ratas terkait Mitigasi Dampak COVID-19 Terhadap Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kemarin memastikan akan membuat langkah-langkah lanjutan terkait mitigasi terhadap sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Di antaranya adalah program perlindungan sosial bagi pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif, serta menyiapkan stimulus ekonomi bagi para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kemenparekraf / Baparekraf telah melakukan realokasi anggaran untuk penanganan dampak dari COVID-19 terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dan akan terus dikembangkan.

"Tentunya kami berharap agar pandemi COVID-19 ini segera berakhir sehingga keadaan dapat kembali normal, khususnya industri pariwisata yang sangat berdampak dari imbas pandemi ini," kata Alexander Reyaan.

Sebelumnya Kemenparekraf bekerja sama dengan industri perhotelan dan transportasi untuk memfasilitasi penginapan dan transportasi bagi tenaga kesehatan dan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
(vit)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4505 seconds (0.1#10.140)