Pencurian Ratusan Keramik Cagar Budaya Siak Riau Terungkap

Kamis, 02 Juli 2020 - 16:57 WIB
loading...
Pencurian Ratusan Keramik Cagar Budaya Siak Riau Terungkap
Pelaku pencurian ratusan keramik cagar budaya di gedung Cagar Budaya Controlle, Kabupaten Siak, Riau terungkap. Polisi mengamankan Joprizal warga Siak. Foto/Okezone/Banda Haruddin Tanjung
A A A
SIAK - Pelaku pencurian ratusan keramik cagar budaya di gedung Cagar Budaya Controlle, Kabupaten Siak, Riau terungkap. Polisi mengamankan Joprizal warga Siak.

Dalam pengungkapan pencurian di Cagar Budaya Controller, polisi menyita sebanyak 334 keping kemarik. Barang yang dicuri warga Siak itu berusia 100 tahun yang merupakan peninggalan zaman Belanda. "Tersangka dan barang bukti keramik yang diambil sudah kita amankan," kata Kapolsek Siak Kompol Marto Harahap, Kamis (2/7/2020). (Baca juga: Benteng Kedung Cowek Resmi Jadi Bangunan Cagar Budaya)

Pencurian di Cagar Budaya Controller diketahui saat Dinas Prasana Umum Turakim Pemkab Siak berencana melakukan pemugaran di sana pada 8 Juni 2020. Saat melakukan pemugaran di Cagar Budaya Controller, tim melihat lantai keramik sudah dirusak dan sebagian hilang. (Baca juga: Divonis Mati, Otak Pembunuhan Hakim Pengadilan Medan Menangis)

Pihak kepolisian yang mendapat laporan langsung melakukan penyelidikan. Polisi akhirnya berhasil menangkap Joprizal, warga Siak dan menyita barang bukti keramik berumur 100 tahun yang belum sempat dijual tersangka.

Dalam kasus ini, polisi sudah memeriksa tiga orang saksi. Salah satunya adalah Kepala Dinas (Kadis) Kebudayaan Provinsi Riau Raja Yoserizal Zen. "Hari ini kita periksa dia (Kadis Kebudayaan Riau) sebagai saksi dalam kasus ini," tandasnya.

Polisi menjerat tersangka Joprizal dengan Undang undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Sejarawan Kabupaten Siak, OK Nizami Jamil mengatakan bahwa Cagar Budaya Controller saat ini dulunya adalah Kantor Perwakilan Belanda di Siak. Karena usianya yang sangat tua, bangunan yang berada di kedung tangsi (penjara) Belanda itu dijadikan cagar budaya. "Kita sangat menyayangkan pencurian disana. Itukan situs sejarah yang tidak ternilai harganya," ujarnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1530 seconds (0.1#10.140)