Kisah Mpu Sindok, Pendiri Kerajaan Medang Mataram yang Memindahkan Pusat Pemerintahan ke Jawa Timur
loading...
A
A
A
Ada pula yang berpendapat Mpu Sindok merupakan cucu Raja Daksa yang memerintah sekitar tahun 910 Masehi. Mpu Daksa memperkenalkan pemakaian Sanjayawarsa atau kalender Sanjaya, untuk menunjukkan dirinya keturunan asli Sanjaya.
Sebelum menempati Watugaluh, pusat Kerajaan Medang Mataram, sempat berada di wilayah Tamwlang. Tamwlang dan Watugaluh, lokasinya diperkirakan berada di wilayah Kediri sampai Madiun. Di mana, di masa Kerajaan Majapahit, wilayah tersebut masuk dalam Kerajaan Wengker.
Dari silsilah yang muncul di Prasasti Pucangan, Mpu Sindok disebut memiliki putri bernama Sri Itsyanatunggawijaya yang menikah dengan pangeran dari Kerajaan Bedahulu atau Bali bernama Sri Lokapala. Keduanya memerintah Medang Mataram, menggantikan Mpu Sindok.
Wilayah kekuasaan Kerajaan Medang Mataram. Foto/Tangkapan Layar dari Buku Pararaton: Wangsa Itsyana Mpu Sendok dan Kerajaan Kahuripan
Dari perkawinan Sri Itsyanatunggawijaya dengan Sri Lokapala, lahir Makutawangsawardhana, yang juga akhirnya meneruskan pemerintahan Medang Mataram. Makutawangsawardhana, memiliki dua anak, yakni Teguh Dharmawangsa, dan Mahendradatta Gunapriya Dharmapatni.
Mahendradatta Gunapriya Dharmapatni menikah dengan Raja Kerajaan Bedahulu, Udayana Warmadewa. Dari pernikahan ini, lahirlah pangeran bernama Airlangga. Sementara itu, Teguh Dharmawangsa yang memimpin Medang Mataram, memindahkan pusat kerajaannya lebih ke timur, yakni ke Watan di kaki Gunung Penanggungan, sekarang di sekitar Sidoarjo.
Untuk mempererat hubungan antara Medang Mataram dengan Bedahulu, Teguh Dharmawangsa menikahkan puterinya dengan Airlangga. Airlangga sendiri, tercatat masih sebagai keponakan Teguh Dharmawangsa.
Saat berlangsung pesta pernikahan antara Airlangga dengan puteri Teguh Dharmawangsa, kerajaan Medang Mataram tiba-tiba diserang pasukan Wurawari dari Lwaram yang mendapatkan bantuan dari Kerajaan Sriwijaya.
Teguh Dharmawangsa tewas dalam peristiwa serangan mendadak tersebut, dan kerajaan Medang Mataram hancur. Usai kehancuran Medang Mataram, Airlangga membangun kerajaan baru di Wwtan Mas, kerajaan baru itu bernama Kahuripan.
Sebelum menempati Watugaluh, pusat Kerajaan Medang Mataram, sempat berada di wilayah Tamwlang. Tamwlang dan Watugaluh, lokasinya diperkirakan berada di wilayah Kediri sampai Madiun. Di mana, di masa Kerajaan Majapahit, wilayah tersebut masuk dalam Kerajaan Wengker.
Dari silsilah yang muncul di Prasasti Pucangan, Mpu Sindok disebut memiliki putri bernama Sri Itsyanatunggawijaya yang menikah dengan pangeran dari Kerajaan Bedahulu atau Bali bernama Sri Lokapala. Keduanya memerintah Medang Mataram, menggantikan Mpu Sindok.
Wilayah kekuasaan Kerajaan Medang Mataram. Foto/Tangkapan Layar dari Buku Pararaton: Wangsa Itsyana Mpu Sendok dan Kerajaan Kahuripan
Dari perkawinan Sri Itsyanatunggawijaya dengan Sri Lokapala, lahir Makutawangsawardhana, yang juga akhirnya meneruskan pemerintahan Medang Mataram. Makutawangsawardhana, memiliki dua anak, yakni Teguh Dharmawangsa, dan Mahendradatta Gunapriya Dharmapatni.
Mahendradatta Gunapriya Dharmapatni menikah dengan Raja Kerajaan Bedahulu, Udayana Warmadewa. Dari pernikahan ini, lahirlah pangeran bernama Airlangga. Sementara itu, Teguh Dharmawangsa yang memimpin Medang Mataram, memindahkan pusat kerajaannya lebih ke timur, yakni ke Watan di kaki Gunung Penanggungan, sekarang di sekitar Sidoarjo.
Baca Juga
Untuk mempererat hubungan antara Medang Mataram dengan Bedahulu, Teguh Dharmawangsa menikahkan puterinya dengan Airlangga. Airlangga sendiri, tercatat masih sebagai keponakan Teguh Dharmawangsa.
Saat berlangsung pesta pernikahan antara Airlangga dengan puteri Teguh Dharmawangsa, kerajaan Medang Mataram tiba-tiba diserang pasukan Wurawari dari Lwaram yang mendapatkan bantuan dari Kerajaan Sriwijaya.
Teguh Dharmawangsa tewas dalam peristiwa serangan mendadak tersebut, dan kerajaan Medang Mataram hancur. Usai kehancuran Medang Mataram, Airlangga membangun kerajaan baru di Wwtan Mas, kerajaan baru itu bernama Kahuripan.