Titik Nol Kilometer Jogjakarta: Dikelilingi Bangunan Heritage, Kini Tempat Favorit Nongkrong
loading...
A
A
A
Seperti diketahui, ketika Panembahan Senopati Ing Ngaloga yang kemudian dinobatkan sebagai Sri Sultan HB I mulai membangun Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, di waktu bersamaan Belanda lantas mendirikan benteng Vredeburg untuk memantau pergerakan dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Perempatan yang sekarang menjadi Titik Nol Kilometer tersebut sudah ada sejak dua bangunan bersejarah tersebut didirikan. Kemudian di era kemerdekaan menjadi jalan utama. Dan seiring perkembangan waktu, tahun 1970an dibangunlah air mancur di tengahnya.
"Nah Air Mancur tersebuten menjadi patokan garis sumbu awal untuk mengukur jarak. Selatan untuk ke Bantul, utara untuk ke Sleman, barat untuk Kulonprogo ataupun timur ke Kabupaten Gunungkidul,"jelasnya.
Dan sejak itulah, persimpangan empat Kantor Pos Besar dikenal sebagai titik Nol Kilometer Yogyakarta. Meskipun air mancur telah hilang, namun titik awal sumbu ke empat wilayah DIY masih sama yaitu di tengah perempatan Kantor Pos Besar.
Perempatan yang sekarang menjadi Titik Nol Kilometer tersebut sudah ada sejak dua bangunan bersejarah tersebut didirikan. Kemudian di era kemerdekaan menjadi jalan utama. Dan seiring perkembangan waktu, tahun 1970an dibangunlah air mancur di tengahnya.
"Nah Air Mancur tersebuten menjadi patokan garis sumbu awal untuk mengukur jarak. Selatan untuk ke Bantul, utara untuk ke Sleman, barat untuk Kulonprogo ataupun timur ke Kabupaten Gunungkidul,"jelasnya.
Dan sejak itulah, persimpangan empat Kantor Pos Besar dikenal sebagai titik Nol Kilometer Yogyakarta. Meskipun air mancur telah hilang, namun titik awal sumbu ke empat wilayah DIY masih sama yaitu di tengah perempatan Kantor Pos Besar.
(msd)