Skenario Pembatasan Wilayah di Tiap Daerah Harus Dilakukan Serentak

Rabu, 01 Juli 2020 - 07:05 WIB
loading...
A A A
Di pos itu, juga harus disiapkan alat untuk pemeriksaan kepada warga yang hendak keluar-masuk. Misalnya dengan menyiapkan alat pengukur suhu tubuh atau thermo gun scanner, termasuk menyiapkan rapid test.

Disamping itu, penanganan COVID-19 di Sulsel pun dilakukan dengan tracking contact dan agressive testing secara masif. Pertumbuhan kasus harian terkonfimasi positif di Sulsel pun diklaim karena upaya ini. Nurdin mengaku, pihaknya kembali merencanakan penambahan fasilitas alat PCR untuk akselerasi percepatan pemeriksaan COVID-19.

"Kita lagi persiapkan penambahan dua PCR. Kami juga mengusulkan untuk cari alat yang lebih cepat dan punya akurasi sama dengan PCR, namun hasil pemeriksaannya lebih cepat. Kenapa ini dilakukan, agar tidak ada komplain dari masyarakat terhadap pasien COVID-19. Sehingga status pasien bisa diketahui cepat," tandas Nurdin.

Data dari Gugus Tugas Covid-19 Sulsel ada penambahan 90 kasus baru terkonfirmasi positif di Sulsel, kemarin. Dengan rincian 53 diantaranya berada di Kota Makassar, Kabupaten Gowa 12, Bulukumba 10, Sidrap 6, Enrekang 5, Maros 2, lalu Wajo dan Takalar masing-masing 1 kasus baru positif Covid-19.

Sementara itu, Ketua Tim Konsultan Gugus Tugas COVID-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin mengemukakan, angka reproduksi efektif (Rt) COVID-19 di Sulsel masih berada di angka 1,05. Artinya, kasus masih bertumbuh, dan potensi penularan masih terjadi.

Selain Makassar, Ridwan menyebut, ada 10 kabupaten/kota di Sulsel yang berkategori merah. Artinya eskalasi pertumbuhan kasusnya signifikan dalam beberapa hari terakhir atau angka Rt-nya berada di atas 1. Diantaranya, Jeneponto, Luwu Utara, Enrekang, Luwu, Sinjai, Bone, Pinrang, Bulukumba, Luwu Timur, Pangkep.

Sementara, adapun daerah-daerah yang dianggap mulai relatif stabil, yakni Bantaeng, Barru, Selayar, Soppeng, Tana Toraja, Toraja Utara, Wajo, Palopo. Jika delapan daerah ini dalam dua pekan kedepan tidak ada infeksi baru, maka bisa masuk wilayah kategori zona hijau.

"Kalau kita mampu mempertahankan wilayah ini selama dua pekan berturut-turut, maka kabupaten-kabupaten ini boleh dianggap kita akan masuk zona hijau. Ini harapannya kabupaten yang angka reproduksinya di bawah 1 bahkan mencapai 0," papar Ridwan lewat telekonferensi bersama wartawan.

Ridwan mengaku, kedepan Gugus Tugas COVID-19 Sulsel masih akan mengintensifkan testing masif. Pasalnya, capaian pemeriksaan lewat PCR ini masih 50% dari target kurang lebih 80.000 sampel swab.

Sementara posisi untuk Sulsel sekarang ini telah dilakukan pemeriksaan PCR sebanyak 41.177 spesimen. Angka ini, kata dia, kalau menggunakan standar WHO atau Bappenas yang mensyaratkan 3.500 per 1 juta penduduk, Sulsel sudah mencapai angka ini.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1146 seconds (0.1#10.140)