Penyintas Terorisme di Indonesia Capai 1.370 Orang
loading...
A
A
A
Sementara itu, Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar menuturkan, dalam rangka pemulihan pasca-trauma dan pencegahan terorisme, lembaganya menginisiasi program silaturahmi kebangsaan yang mempertemukan mantan narapidana terorisme dengan penyintas.
"Silaturahmi kebangsaan itu bertujuan untuk membangun budaya memaafkan dan rekonsiliatif. Meskipun program ini bukan sesuatu yang mudah, namun telah berhasil dilaksanakan sebanyak tiga kali, yakni pada tahun 2018, 2021, dan 2022. Program ini akan terus dikembangkan sejalan dengan amanat pilar kedua, Perpres Nomor 7/2021 tentang RAN PE 2020-2024," tutur Boy.
Ketua LPSK, Hasto Atmojo Suroyo menambahkan, peran turut serta negara kepada para penyintas terorisme, tidak pernah ingkar. Negara telah menjamin sejumlah kompensasi dan bantuan kepada penyintas dengan optimal. "Negara memperhatikan penyintas. Korban merupakan tanggung jawab negara. Kami bersama kalian," kata Hasto.
"Silaturahmi kebangsaan itu bertujuan untuk membangun budaya memaafkan dan rekonsiliatif. Meskipun program ini bukan sesuatu yang mudah, namun telah berhasil dilaksanakan sebanyak tiga kali, yakni pada tahun 2018, 2021, dan 2022. Program ini akan terus dikembangkan sejalan dengan amanat pilar kedua, Perpres Nomor 7/2021 tentang RAN PE 2020-2024," tutur Boy.
Ketua LPSK, Hasto Atmojo Suroyo menambahkan, peran turut serta negara kepada para penyintas terorisme, tidak pernah ingkar. Negara telah menjamin sejumlah kompensasi dan bantuan kepada penyintas dengan optimal. "Negara memperhatikan penyintas. Korban merupakan tanggung jawab negara. Kami bersama kalian," kata Hasto.
(agn)