Mahasiswa UGM Olah Kotoran Kambing dan Domba Jadi Briket Biomasa

Selasa, 30 Juni 2020 - 13:42 WIB
loading...
Mahasiswa UGM Olah Kotoran Kambing dan Domba Jadi Briket Biomasa
Tiga mahasiswa Fakultas Biologi UGM yang mengolah kotoran kambing-domba menjadi briket biomasa. Foto : Dok Humas UGM
A A A
SLEMAN - Tiga mahasiswa Fakultas Biologi UGM berhasil mengolah kotoran domba menjadi bahan bakar briket biomasa. Dengan briket ini menjadi bahan bakar alternatif sekaligus mencegah pencemaran lingkungan.

Inovasi tersebut juga mengatarkan mereka menjadi juara pertama dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional 2020 di l Universitas Riau, 31 Januari 2020.

Ketiga mahasiswa itu Khoiruddin Anshori dan Hana Widiwati (Biologi UGM angkatan 2017) serta Alifia Safputeri (Biologi UGM angkatan 2018).

Hana Widiwati mengatakan ide pengolahan ini karena banyaknya populasi kambing-domba di Indonesia. Kondisi itu menyebabkan produksi limbah peternakan terus meningkat. Sementara feses kambing-domba belum dimanfaatkan secara optimal oleh para peternak sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan.

Padahal limbah ternak kambing-domba memiliki biomassa yang dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan. “Karena itu perlu solusi untuk mengatasi hal tersebut. Di antaranya dengan mengkonversi kotoran kambing-domba menjadi briket biomasa,” kata Hana dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/6/2020).

Hana menjelaskan proses pemanenan energi dari biomassa dapat dilakukan dengan cepat menggunakan teknologi pirolisis. Prosedur pembuatan briket biomassa diawali dengan penumbukan kotoran. Lalu hasilnya dikeringkan di bawah sinar matahari untuk mengurangi kadar air.

Selanjutnya, dimasukan kedalam reaktor pirolisis untuk didapatkan biochar. Biochar yang telah didapat kemudian dicampur dengan adonan pati, lalu dicetak dan dikeringkan di bawah sinar matahari.

“Briket biomassa yang dihasilkan tersebut memiliki energi yang hampir setara dengan bahan bakar fosil,”jelasnya.(Baca juga : Mendikbud Lepas 4.504 Mahasiswa UGM KKN Tematik Pencegahan Corona )

Hana menambahkan teknologi tepat guna yang mengonversi limbah kambing-domba menjadi briket biomassa memiliki nilai ekonomi yang layak dipertimbangkan.

“Untuk menekan biaya produksi bisa dengan memakai kembali bio oil yang dihasilkan dalam proses pirolisis sebagai bahan bakar dalam reaktor pirolisis,” tambahnya.
(nun)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0940 seconds (0.1#10.140)