Kunjungi Mathlaul Anwar Pandeglang, Kepala BNPT Ajak Suarakan Perdamaian

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 08:02 WIB
loading...
A A A
“Jangankan pakai senjata nuklir, generasi pejuang kemerdekaan yang hanya menggunakan bambu runcing saja sudah berani melawan penjajah yang ingin merebut Indonesia,” ujarnya.

Hal ini menurutnya sangat jauh berbeda dengan negara lain yang gagal menjaga identitas nasional. Sedangkan bangsa Indonesia dijaga oleh tokoh bangsa hingga tokoh ulama. Apalagi ketika proklamasi kemerdekaan RI, Soekarno-Hatta didampingi tokoh bangsa dan juga ulama Islam.

“Kita bersyukur diberikan pondasi yang luar biasa kuat. Sebanyak 273 juta penduduk Indonesia dibangun atas pondasi dan masukan dari tokoh agama, para wali dengan berkah rahmat Allah SWT. Banyak negara kecil terjadi perang saudara. Contohnya Afghanistan, Yaman,” ujarnya.

Dengan adanya contoh-contoh kejadian-kejadian konflik di berbagai negara tersebut dirinya meminta kepada keluarga besar Mathlaul Anwar untuk mewaspadai kelompok yang berupaya memecah belah bangsa.

“Karena kelompok radikalisme dan terorisme selalu menggaungkan propaganda intoleran,” ujar mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.

Apalagi Mathlaul Anwar yang berdiri seja 1916 telah memiliki lembaga pendidikan berbasis keislaman sebanyak 900 lebih madrasah di Banten dan di 34 provinsi lainnya.

Dalam kesempatan tersebut Kepala BNPT juga menjelaskan rogram Deradikalisasi Berbasis Kesejahteraan yang bekerjasama dengan Indonesia Power di Labuan, Pandeglang.

Sebelumya, Indonesia Power melalui Pesantren Mathlaul Anwar bekerjasama dalam memberdayakan eks napi terorisme (napiter) untuk mengolah limbah Flay As Bottom As (FABA) menjadi pupuk organik. Hasilnya, kebun kopi seluas 50 hektar yang dikelola eks napiter telah memanfaakan pupuk organik.

Ketua Umum Pengurus Besar Mathlaul Anwar, KH Embay Mulya Syarief menyatakan komitmennya bahwa Mathlaul Anwar sebagai organisasi masyarakat berbasis Islam yang fokus dalam bidang pendidikan, dakwah dan sosial akan terus melawan radikalisme, terorisme dan intoleransi.

“Di usianya yang ke- 109 tahun ini Mathlaul Anwar akan terus berada di tengah-tengah masyarakat untuk terus berkontribusi dalam dakwah dan pendidikan dengan terus merawat nilai-nilai persatuan dan kesatuan masyarakat bangsa ini,” ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1347 seconds (0.1#10.140)