Pemkot Semarang Gencar Lakukan Tes Swab Massal
loading...
A
A
A
SEMARANG - Pemkot Semarang gencar melakukan tes swab dan rapid test massal. Hingga saat ini, tercatat telah melakukan tes swab sebanyak 27.310 orang. Hasilnyaa 3,7% atau 1.000 lebih dinyatakan positif COVID-19.
Kemudian rapid test dilakukan kepada 11.230 orang. Hasilnya 717 atau 6% nya adalah reaktif COVID-19. Kondisi ini membuat grafik pasien positif COVID-19 di Kota Semarang masih mengalami peningkatan.
“Kami telah melakukan 27.310 tes swab dimana hasilnya 3,7% positif dan 11.230 rapid test dimana 6% diantara reaktif,” papar Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat melaporkan perkembangan COVID-19 di Kota Semarang kepada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Senin (29/6/2020).
Hendi, sapaan akrab wali kota menyatakan hingga saat ini masih memiliki stok reagen sekitar 5000 dan alat rapid sekitar 4000, sehingga Pemkot Semarang akan terus menjalankan tes swab massal. (Baca juga: Sindikat Pengedar dan Pembuat Uang Palsu Lintas Provinsi Dibongkar )
Melalui deteksi dini, dia berharap agar sebanyak mungkin pasien dapat disembuhkan sebelum kondisinya memburuk. Meski demikian, Hendi mengakui dalam pelaksanaan swab terdapat kendala keterbatasan laboratorium PCR dalam memeriksa sampel per hari.
Bila pada masa pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) jilid III, lalu terdapat 500 sampel per hari, namun karena keterbatasan pemeriksaan di Rumah Sakit KRMT Wongsonegoro, hanya sekitar 150 sampel per hari yang diperiksa sehingga membuat waktu tunggu menjadi lebih lama. “Maka kami mohon para pimpinan rumah sakit untuk menambah alokasi pemeriksaan sample PCR di Semarang,” pinta Hendi.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut positif kebijakan Hendi untuk terus melakukan tes massal. “Ini bagus sekali, Semarang kasih contoh yang lain,” ungkap Ganjar.
(Baca juga: Sepekan, Polda Jateng Amankan 67 Pejudi dan Sita Rp22 Juta )
Ganjar pun meminta kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah untuk memperhatikan kesulitan Pemkot Semarang dalam mempercepat hasil tes laboratoium PCR.
Menurut Ganjar idealnya hasil tes swab dapat keluar dalam dua hari agar tracing kasus positif berjalan lebih cepat. “Dukungan ini memang kita dorong, kita buktikan bahwa kita memang betul-betul solid. Lab ini mau saya laporkan bahwa Jawa Tengah ini kapasitasnya ada 2.600 per hari,” ungkap Ganjar.
Pada kesempatan itu, Ganjar juga meminta agar titik-titik keramaian seperti pasar agar mendapat perhatian khusus karena disana terdapat aktivitas bergerombol dan warga lansia. “Khusus Kota Semarang karena ini ibu kota dan kondisinya seperti itu, ini butuh dikeroyok,” tegas Ganjar.
Merespon hal tersebut, Hendi mengungkapkan bila Minggu kemarin pihaknya telah melaunching Pasar Pedurungan dengan tata aturan normal baru serta menggandeng CSR BRI untuk membantu kebutuhan faceshield bagi pedagang.
Kemudian rapid test dilakukan kepada 11.230 orang. Hasilnya 717 atau 6% nya adalah reaktif COVID-19. Kondisi ini membuat grafik pasien positif COVID-19 di Kota Semarang masih mengalami peningkatan.
“Kami telah melakukan 27.310 tes swab dimana hasilnya 3,7% positif dan 11.230 rapid test dimana 6% diantara reaktif,” papar Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat melaporkan perkembangan COVID-19 di Kota Semarang kepada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Senin (29/6/2020).
Hendi, sapaan akrab wali kota menyatakan hingga saat ini masih memiliki stok reagen sekitar 5000 dan alat rapid sekitar 4000, sehingga Pemkot Semarang akan terus menjalankan tes swab massal. (Baca juga: Sindikat Pengedar dan Pembuat Uang Palsu Lintas Provinsi Dibongkar )
Melalui deteksi dini, dia berharap agar sebanyak mungkin pasien dapat disembuhkan sebelum kondisinya memburuk. Meski demikian, Hendi mengakui dalam pelaksanaan swab terdapat kendala keterbatasan laboratorium PCR dalam memeriksa sampel per hari.
Bila pada masa pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) jilid III, lalu terdapat 500 sampel per hari, namun karena keterbatasan pemeriksaan di Rumah Sakit KRMT Wongsonegoro, hanya sekitar 150 sampel per hari yang diperiksa sehingga membuat waktu tunggu menjadi lebih lama. “Maka kami mohon para pimpinan rumah sakit untuk menambah alokasi pemeriksaan sample PCR di Semarang,” pinta Hendi.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut positif kebijakan Hendi untuk terus melakukan tes massal. “Ini bagus sekali, Semarang kasih contoh yang lain,” ungkap Ganjar.
(Baca juga: Sepekan, Polda Jateng Amankan 67 Pejudi dan Sita Rp22 Juta )
Ganjar pun meminta kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah untuk memperhatikan kesulitan Pemkot Semarang dalam mempercepat hasil tes laboratoium PCR.
Menurut Ganjar idealnya hasil tes swab dapat keluar dalam dua hari agar tracing kasus positif berjalan lebih cepat. “Dukungan ini memang kita dorong, kita buktikan bahwa kita memang betul-betul solid. Lab ini mau saya laporkan bahwa Jawa Tengah ini kapasitasnya ada 2.600 per hari,” ungkap Ganjar.
Pada kesempatan itu, Ganjar juga meminta agar titik-titik keramaian seperti pasar agar mendapat perhatian khusus karena disana terdapat aktivitas bergerombol dan warga lansia. “Khusus Kota Semarang karena ini ibu kota dan kondisinya seperti itu, ini butuh dikeroyok,” tegas Ganjar.
Merespon hal tersebut, Hendi mengungkapkan bila Minggu kemarin pihaknya telah melaunching Pasar Pedurungan dengan tata aturan normal baru serta menggandeng CSR BRI untuk membantu kebutuhan faceshield bagi pedagang.
(msd)