Uang Tali Asih Rp300 Ribu Dihilangkan, Legiun Veteran Sumsel Keluhkan Minimnya Perhatian Pemprov

Kamis, 11 Agustus 2022 - 12:56 WIB
loading...
Uang Tali Asih Rp300 Ribu Dihilangkan, Legiun Veteran Sumsel Keluhkan Minimnya Perhatian Pemprov
Sebanyak 303 veteran atau mantan pejuang kemerdekaan Republik Indonesia yang bermukim di wilayah Sumsel meminta Pemprov agar lebih memperhatikan nasib mereka. Foto SINDOnews
A A A
PALEMBANG - Sebanyak 303 veteran atau mantan pejuang kemerdekaan Republik Indonesia yang bermukim di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) agar lebih memperhatikan nasib mereka. Sebelumnya ada uang tali asih sebesar Rp300 ribu untuk para veteran. Beberapa tahun terahir, tali asih sudah tidak ada lagi.



Ketua DPD Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Sumsel, Ramses mengatakan, saat para veteran tak lagi bertempur di medan perang. Kini generasi penerus mereka tinggal menikmati hasil jerih payah puluhan tahun silam yang telah mereka perjuangkan.

Ramses menyebut jika para legiun veteran perlu perhatian pemerintah berupa tunjangan sebagai bentuk perhatian atas jasa dalam memperjuangkan kemerdekaan. "Sebelumnya ada, para veteran menerima sebesar Rp300 ribu per veteran. Namun sejak beberapa tahun terakhir sudah tidak menerima," ujar Ramses, Kamis (11/8/2022).

Meski sudah tak ada lagi tali asih dari pemerintah daerah, para veteran masih menerima uang pensiun dan tunjangan yang diterima setiap bulan. Bagi Ramses dan 303 orang veteran, minimnya bantuan tali asih itu bukan persoalan karena pengabdian dan tugas untuk menjaga negeri.

Ramses mencatat jumlah veteran yang tersisa saat ini berjumlah 119 orang sebagai Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI), dan berjuang dalam masa revolusi fisik antara 17 Agustus 1945-27 Desember 1949. Jumlah tersebut terus menyusut dibanding tahun 2015 lalu yang mencapai 781 veteran.

"Beberapa veteran yang masih butuh perhatian pemerintah. Sudah pernah kami sampaikan mengenai kesejahteraan para veteran ke Pemprov, tapi sampai sekarang belum ada realisasi. Tapi, kami mengabdi bukan melihat uang. Pengabdian kami hanya untuk bangsa dan negara. Dulu saja tidak ada gaji, tapi jiwa raga kami siap untuk merdeka," jelasnya.

Sementara itu seorang pejuang veteran, Satoesin YP (83), mengatakan bahwa kesejahteraan veteran masih jauh dari kata sejahtera. Dirinya merasa veteran tidak begitu diperhatikan pemerintah.

Bahkan, kata Satoesin, hingga saat ini dirinya hanya mengandalkan sisa uang pensiun dan tunjangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Saya dapat uang tunjangan dan pensiun Rp1,8 juta. Jumlahnya cukup memenuhi kebutuhan. Memang untuk tali asih sekarang sudah tidak terima lagi," kata veteran yang pernah bertugas di Sinai, Israel ini.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2198 seconds (0.1#10.140)