Polisi Kantongi Identitas 1 Pelaku Penyerangan di Sukajadi
loading...
A
A
A
BANDUNG - Polisi mengklaim telah mengantongi identitas satu dari tujuh pelaku penyerangan terhadap dua penghuni kamar kontrakan di Jalan Terusan Cibogo, Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Minggu (28/6/2020) dini hari.
Kasubbag Humas Polrestabes Bandung AKP Rahayu Mustikaningsih mengatakan, meski telah mengantongi identitasnya, tetapi terduga pelaku belum berhasil ditangkap. (BACA JUGA: Perseteruan 2 Geng Motor Diduga Picu Penyerangan di Sukajadi )
Saat ini terduga pelaku masih dalam pengejaran petugas Unit Reskrim Polsek Sukajadi. "Masih dalam pengejaran," kata Rahayu di Mapolrestabes Bandung, Senin (29/6/2020). (BACA JUGA: Gerombolan Pemuda yang Ngamuk di Sukajadi Masih Berkeliaran )
Dia membenarkan ada indikasi pelaku penyerangan adalah anggota salah satu geng motor di Kota Bandung. "Ada indikasi ke situ (anggota geng motor)," ujar Kasubbag Humas. (BACA JUGA: 7 Pemuda Ngaku Polisi Ngamuk Pakai Botol dan Golok di Sukajadi )
AKP Rahayu menuturkan, saat penyerangan terjadi, para korban sedang berkumpul di kamar kontrakan lantai dua. Korban Ateng dan Silfi yang mengalami luka sabetan senjata tajam, tak sempat menyelamatkan diri. (BACA JUGA: Gerombolan Pemuda yang Ngamuk di Sukajadi Diduga Mabuk )
"Rumah (kamar kontrakan) itu memang dijadikan tempat kumpul di lantai atas. Saat kejadian, pada (pemuda di dalam kamar kontrakan) melarikan diri. Ada juga yang terjatuh dari atas karena lari," tutur AKP Rahayu.
Saat ini, dua korban penganiayaan, Ateng dan Silfi, ungkap Kasubbag Humas, sudah membaik dan pulang ke rumahnya. "Korban sudah pulang," ungkap dia.
Seperti diberitakan, Penganiayaan yang dilakukan tujuh pemuda bersenjata golok dan pecahan botol di Jalan Terusan Cibogo, Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung pada Minggu (28/6/2020) dini hari, diduga dipicu perseteruan dua geng motor.
Akibat peristiwa itu, dua pemuda, Ateng (18) dan Silfi (18), yang tengah berada di sebuah kamar kontrakan di Jalan Terusan Cibogo, mengalami luka sabetan senjata tajam. Kedua korban dibawa ke RS Advent, Jalan Cihampelas, Kota Bandung untuk mendapatkan penanganan medis.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan, saat kejadian, warga dikejutkan oleh suara sejumlah motor yang datang dengan sejumlah pemuda bersenjata tajam sekitar pukul 01.30 WIB.
Kelompok pemuda yang datang itu langsung menuju ke sebuah kamar di lantai dua bangunan kontrakan tersebut. Mereka menggedor pintu sambil berteriak, "Buka! Saya polisi!".
Tak lama kemudian, dua pemuda yang berada di dalam kamar kontrakan keluar. Para pelaku kemudian melakukan penganiayaan menggunakan pecahan botol dan senjata tajam. Setelah itu, pelaku melarikan diri.
Korban Ateng menderita luka bacokan di bagian kepala belakang. Sedangkan Silfi mengalami sejumlah luka akibat dikeroyok tujuh pelaku tersebut.
Pantuan di lokasi kejadian, kamar kontrakan korban berada di lantai dua bangunan. Tempat kos atau kontrakan ini berada di dalam gang sempit.
"Mereka banyakan. Segerombol. Pas kejadian, mereka (pelaku) masuk menggunakan motor. Bilangnya saya polisi," kata seorang warga yang menolak menyebutkan namanya, Senin (29/6/2020).
Siti mengemukakan, beberapa pelaku penyerangan, terlihat membawa senjata tajam, seperti golok dan botol. Bahkan ada yang membawa samurai. "Ada juga yang lihat bawa samurai," ujar perempuan setengah baya ini.
Ketua RW 3 Kelurahan Sukawarna Asep Wahidin mengatakan, penghuni kamar kontrakan di lantai dua yang diserang tersebut, baru beberapa bulan tinggal di kawasan itu.
Asep mengaku beberapa kali melihat kamar kontrakan tersebut, dijadikan tempat berkumpul, anak-anak muda dari salah satu geng motor. "Katanya (yang suka main di kontrakan) salah satu kelompok geng motor," kata Asep.
Asep menuturkan, aksi penyerangan itu berlangsung cepat. Dia sempat melihat pelaku melintasi pos keamanan. Informasi yang diperoleh Asep, gerombolan pemuda yang menyerang dari salah satu geng motor.
"Kejadiannya gak lebih dari 5 menit. Setelah itu mereka membubarkan diri. Infonya (yang menyerang) kelompok geng motor lain," tutur Asep.
Kasubbag Humas Polrestabes Bandung AKP Rahayu Mustikaningsih mengatakan, meski telah mengantongi identitasnya, tetapi terduga pelaku belum berhasil ditangkap. (BACA JUGA: Perseteruan 2 Geng Motor Diduga Picu Penyerangan di Sukajadi )
Saat ini terduga pelaku masih dalam pengejaran petugas Unit Reskrim Polsek Sukajadi. "Masih dalam pengejaran," kata Rahayu di Mapolrestabes Bandung, Senin (29/6/2020). (BACA JUGA: Gerombolan Pemuda yang Ngamuk di Sukajadi Masih Berkeliaran )
Dia membenarkan ada indikasi pelaku penyerangan adalah anggota salah satu geng motor di Kota Bandung. "Ada indikasi ke situ (anggota geng motor)," ujar Kasubbag Humas. (BACA JUGA: 7 Pemuda Ngaku Polisi Ngamuk Pakai Botol dan Golok di Sukajadi )
AKP Rahayu menuturkan, saat penyerangan terjadi, para korban sedang berkumpul di kamar kontrakan lantai dua. Korban Ateng dan Silfi yang mengalami luka sabetan senjata tajam, tak sempat menyelamatkan diri. (BACA JUGA: Gerombolan Pemuda yang Ngamuk di Sukajadi Diduga Mabuk )
"Rumah (kamar kontrakan) itu memang dijadikan tempat kumpul di lantai atas. Saat kejadian, pada (pemuda di dalam kamar kontrakan) melarikan diri. Ada juga yang terjatuh dari atas karena lari," tutur AKP Rahayu.
Saat ini, dua korban penganiayaan, Ateng dan Silfi, ungkap Kasubbag Humas, sudah membaik dan pulang ke rumahnya. "Korban sudah pulang," ungkap dia.
Seperti diberitakan, Penganiayaan yang dilakukan tujuh pemuda bersenjata golok dan pecahan botol di Jalan Terusan Cibogo, Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung pada Minggu (28/6/2020) dini hari, diduga dipicu perseteruan dua geng motor.
Akibat peristiwa itu, dua pemuda, Ateng (18) dan Silfi (18), yang tengah berada di sebuah kamar kontrakan di Jalan Terusan Cibogo, mengalami luka sabetan senjata tajam. Kedua korban dibawa ke RS Advent, Jalan Cihampelas, Kota Bandung untuk mendapatkan penanganan medis.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan, saat kejadian, warga dikejutkan oleh suara sejumlah motor yang datang dengan sejumlah pemuda bersenjata tajam sekitar pukul 01.30 WIB.
Kelompok pemuda yang datang itu langsung menuju ke sebuah kamar di lantai dua bangunan kontrakan tersebut. Mereka menggedor pintu sambil berteriak, "Buka! Saya polisi!".
Tak lama kemudian, dua pemuda yang berada di dalam kamar kontrakan keluar. Para pelaku kemudian melakukan penganiayaan menggunakan pecahan botol dan senjata tajam. Setelah itu, pelaku melarikan diri.
Korban Ateng menderita luka bacokan di bagian kepala belakang. Sedangkan Silfi mengalami sejumlah luka akibat dikeroyok tujuh pelaku tersebut.
Pantuan di lokasi kejadian, kamar kontrakan korban berada di lantai dua bangunan. Tempat kos atau kontrakan ini berada di dalam gang sempit.
"Mereka banyakan. Segerombol. Pas kejadian, mereka (pelaku) masuk menggunakan motor. Bilangnya saya polisi," kata seorang warga yang menolak menyebutkan namanya, Senin (29/6/2020).
Siti mengemukakan, beberapa pelaku penyerangan, terlihat membawa senjata tajam, seperti golok dan botol. Bahkan ada yang membawa samurai. "Ada juga yang lihat bawa samurai," ujar perempuan setengah baya ini.
Ketua RW 3 Kelurahan Sukawarna Asep Wahidin mengatakan, penghuni kamar kontrakan di lantai dua yang diserang tersebut, baru beberapa bulan tinggal di kawasan itu.
Asep mengaku beberapa kali melihat kamar kontrakan tersebut, dijadikan tempat berkumpul, anak-anak muda dari salah satu geng motor. "Katanya (yang suka main di kontrakan) salah satu kelompok geng motor," kata Asep.
Asep menuturkan, aksi penyerangan itu berlangsung cepat. Dia sempat melihat pelaku melintasi pos keamanan. Informasi yang diperoleh Asep, gerombolan pemuda yang menyerang dari salah satu geng motor.
"Kejadiannya gak lebih dari 5 menit. Setelah itu mereka membubarkan diri. Infonya (yang menyerang) kelompok geng motor lain," tutur Asep.
(awd)