Menolak Pindah, Penertiban PKL di Anjungan Losari Diwarnai Kericuhan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Penertiban pedagang kaki lima alias PKL di Anjungan Pantai Losari, Kota Makassar, sempat diwarnai kericuhan, Jumat (5/8/2022). Sejumlah pedagang ngotot menolak pindah, sehingga sempat saling berhadap-hadapan dengan pihak Satpol PP dan Unit Pelayanan Terpadu Kota Makassar.
Mulanya, penertiban PKL berjalan kondusif. Sejumlah pedagang sebatas menyuarakan penolakan sembari duduk di lokasi. Namun, saat tim keamanan memberikan arahan agar mengikuti aturan pemerintah, spontan sejumlah PKL bereaksi. Mereka menghadapi aparat sambil menunjuk dan berusaha merebut pengeras suara yang digunakan petugas.
Kepala UPTD Pantai Losari Makassar, Nurul Salsabila, mengatakan alasan pihaknya hendak memindahkan PKL sebab drainase di bawah tempat mereka menjual telah tertutup oleh sampah.
"Banyak sekali sampah turun di drainase, itu gerobak kalau di situ (posisi awal) banyak sampah turun di drainase, mulai dari kaleng, sendok, dan macam-macam," ucap Nurul.
Tak hanya itu, menurutnya sampah-sampah itu juga sering memicu terjadinya banjir di wilayah tersebut sebab saluran air sudah tertutup sampah. "Itu juga memicu banjir karena tertutup sampah. Termasuk merusak juga pagar," sebutnya.
Nurul menjelaskan dari 70 lebih PKL yang berjualan di lokasi tersebut, hanya ada sekitar 26 PKL tidak terima posisinya dipindahkan.
Mulanya, penertiban PKL berjalan kondusif. Sejumlah pedagang sebatas menyuarakan penolakan sembari duduk di lokasi. Namun, saat tim keamanan memberikan arahan agar mengikuti aturan pemerintah, spontan sejumlah PKL bereaksi. Mereka menghadapi aparat sambil menunjuk dan berusaha merebut pengeras suara yang digunakan petugas.
Kepala UPTD Pantai Losari Makassar, Nurul Salsabila, mengatakan alasan pihaknya hendak memindahkan PKL sebab drainase di bawah tempat mereka menjual telah tertutup oleh sampah.
"Banyak sekali sampah turun di drainase, itu gerobak kalau di situ (posisi awal) banyak sampah turun di drainase, mulai dari kaleng, sendok, dan macam-macam," ucap Nurul.
Tak hanya itu, menurutnya sampah-sampah itu juga sering memicu terjadinya banjir di wilayah tersebut sebab saluran air sudah tertutup sampah. "Itu juga memicu banjir karena tertutup sampah. Termasuk merusak juga pagar," sebutnya.
Nurul menjelaskan dari 70 lebih PKL yang berjualan di lokasi tersebut, hanya ada sekitar 26 PKL tidak terima posisinya dipindahkan.
(tri)