Pecah Pembuluh Darahnya, Buruh Bangunan di Medan Tewas
loading...
A
A
A
MEDAN - Sempat menjalani perawatan medis, seorang buruh bangunan bernama Rudiono (38) akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya akibat pembuluh darahnya pecah, setelah terjatuh dari lantai dua di tempatnya bekerja.
(Baca juga: Bawa Sabu 2 Kg, Warga Aceh Tak Berkutik Dibekuk Polda Sumut )
Korban menghembuskan nafas terakhirnya, Minggu (28/6/2020) malam sekitar pukul 22.30 WIB di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. "Tadi malam meninggal dunia," kata Sri, adik korban kepada wartawan, Senin (29/6/2020).
Ia mengatakan, korban kini berada di rumah duka di Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, untuk selanjutnya dimakamkan sekitar pukul 11.00 WIB. "Kami pihak keluarga sangat berterimakasih atas kepedulian berbagai pihak, dan dermawan yang telah membantu biaya perobatan almarhum selama dirawat di rumah sakit," ujar Sri.
(Baca juga: 7 RS Rujukan COVID-19 Sidoarjo Tak Mampu Tampung Pasien Lagi )
Almarhum yang merupakan tulang punggung keluarga ini meninggalkan seorang istri bernama Yanti, dan dua anak yakni Icha yang akan masuk SMA, dan adiknya Dira yang masih duduk di kelas 4 SD.
Diketahui, korban jatuh dari lantai dua saat sedang bekerja di Jalan Denai Medan, Selasa (23/6/2020) sore. Akibat dari kecelakaan tersebut, pembuluh darah di kepala pecah dan kaki sebelah kanan retak.
Adik korban, Sri mengatakan, setelah kecelakaan tersebut, Rudi di bawa ke RS Muhammadiyah Jalan Mandala Medan. Namun, karena kondisi yang parah, Rudi langsung dirujuk ke RS Bhayangkara Jalan Wahid Hasyim Medan malam itu juga.
(Baca juga: Bawa Sabu 2 Kg, Warga Aceh Tak Berkutik Dibekuk Polda Sumut )
Korban menghembuskan nafas terakhirnya, Minggu (28/6/2020) malam sekitar pukul 22.30 WIB di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. "Tadi malam meninggal dunia," kata Sri, adik korban kepada wartawan, Senin (29/6/2020).
Ia mengatakan, korban kini berada di rumah duka di Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, untuk selanjutnya dimakamkan sekitar pukul 11.00 WIB. "Kami pihak keluarga sangat berterimakasih atas kepedulian berbagai pihak, dan dermawan yang telah membantu biaya perobatan almarhum selama dirawat di rumah sakit," ujar Sri.
(Baca juga: 7 RS Rujukan COVID-19 Sidoarjo Tak Mampu Tampung Pasien Lagi )
Almarhum yang merupakan tulang punggung keluarga ini meninggalkan seorang istri bernama Yanti, dan dua anak yakni Icha yang akan masuk SMA, dan adiknya Dira yang masih duduk di kelas 4 SD.
Diketahui, korban jatuh dari lantai dua saat sedang bekerja di Jalan Denai Medan, Selasa (23/6/2020) sore. Akibat dari kecelakaan tersebut, pembuluh darah di kepala pecah dan kaki sebelah kanan retak.
Adik korban, Sri mengatakan, setelah kecelakaan tersebut, Rudi di bawa ke RS Muhammadiyah Jalan Mandala Medan. Namun, karena kondisi yang parah, Rudi langsung dirujuk ke RS Bhayangkara Jalan Wahid Hasyim Medan malam itu juga.
(eyt)