Nekat Wisata Saat Pandemi, Puluhan Wisatawan Diserang Ubur-ubur
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Dinas Pariwisata Gunungkidul masih melakukan uji coba pembukaan dua destinasi wisata pantai. Namun demikian, puluhan wisatawan justru terserang ubur-ubur saat menikmati keindahan Pantai Kukup di Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari.
(Baca juga: Raja Dayak Minta Presiden Tetapkan Kawasan Hulu Aik Jadi Hutan Adat )
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Pantai Baron, Gunungkidul, Surisdiyanto mengatakan, saat ini memang sedang musim imoes atau ubur-ubur keluar. Pihaknya juga sudah memberikan informasi melalui pengeras suara mengenai kemunculan hewan laut tersebut.
Sengatan ubur-ubur ini bisa menyebabkan alergi, seperti panas sesak nafas, kejang, gatal-gatal ini hingga bisa pingsan ini. "Ada 43 wisatawan yang tersengat di Pantai Kukup. Sebagian besar anak-anak," terangnya kepada wartawan.
(Baca juga: Bawa Sabu 2 Kg, Warga Aceh Tak Berkutik Dibekuk Polda Sumut )
Menurutnya, anak-anak akan menyukai hewan bertentakel tersebut lantaran warnanya menarik. Mereka tidak sadar jika hewan berumbai tersebut bisa menyengat, dan menyebabkan panas atau sesak nafas.
Hewan yang masuk kelas Scyphozoa ini, memang sering kali muncul di sebagai besar pantai di Gunungkidul. Terutama saat musim kemarau, karena pada saat itu suhu air laut dingin.
(Baca juga: 7 RS Rujukan COVID-19 Sidoarjo Tak Mampu Tampung Pasien Lagi )
"Hewan disaat seperti ini muncul dan terseret air laut ke pasir pantai. Anak-anak akan sangat menyukainya, karena bentuknya menarik. Ada satu anak yang terpaksa kami bawa ke klinik karena sesak nafas. Lainnya bisa kita beri pertolongan dengan memberikan alkohol," beber dia.
Dari dua pantai yang dibuka untuk wisatawan, yakni Pantai Baron, dan Pantai Kukup, serangan ubur-ubur hanya ditemukan di Pantai Kukup, lantaran di Pantai Baron ada aliran sungai air tawar.
(Baca juga: Raja Dayak Minta Presiden Tetapkan Kawasan Hulu Aik Jadi Hutan Adat )
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Pantai Baron, Gunungkidul, Surisdiyanto mengatakan, saat ini memang sedang musim imoes atau ubur-ubur keluar. Pihaknya juga sudah memberikan informasi melalui pengeras suara mengenai kemunculan hewan laut tersebut.
Sengatan ubur-ubur ini bisa menyebabkan alergi, seperti panas sesak nafas, kejang, gatal-gatal ini hingga bisa pingsan ini. "Ada 43 wisatawan yang tersengat di Pantai Kukup. Sebagian besar anak-anak," terangnya kepada wartawan.
(Baca juga: Bawa Sabu 2 Kg, Warga Aceh Tak Berkutik Dibekuk Polda Sumut )
Menurutnya, anak-anak akan menyukai hewan bertentakel tersebut lantaran warnanya menarik. Mereka tidak sadar jika hewan berumbai tersebut bisa menyengat, dan menyebabkan panas atau sesak nafas.
Hewan yang masuk kelas Scyphozoa ini, memang sering kali muncul di sebagai besar pantai di Gunungkidul. Terutama saat musim kemarau, karena pada saat itu suhu air laut dingin.
(Baca juga: 7 RS Rujukan COVID-19 Sidoarjo Tak Mampu Tampung Pasien Lagi )
"Hewan disaat seperti ini muncul dan terseret air laut ke pasir pantai. Anak-anak akan sangat menyukainya, karena bentuknya menarik. Ada satu anak yang terpaksa kami bawa ke klinik karena sesak nafas. Lainnya bisa kita beri pertolongan dengan memberikan alkohol," beber dia.
Dari dua pantai yang dibuka untuk wisatawan, yakni Pantai Baron, dan Pantai Kukup, serangan ubur-ubur hanya ditemukan di Pantai Kukup, lantaran di Pantai Baron ada aliran sungai air tawar.
(eyt)