Video Call dengan 54 Korban Penipuan Kerja di Kamboja, Ganjar: Kondisinya Baik
loading...
A
A
A
SEMARANG - Pekerja migran Indonesia yang menjadi korban penipuan kerja dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja dalam kondisi baik. Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo setelah dia melakukan panggilan video secara langsung dengan 54 korban.
"Kemarin saya sudah video call dengan mereka, kondisinya baik-baik saja semua, ada satu yang sakit," kata Ganjar di kantornya, Semarang, Jumat (29/7/2022).
Kondisi para pekerja migran ini didapatkan setelah KBRI di Kamboja terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat. Ganjar juga meminta KBRI berkomunikasi dengan perusahaan yang menipu korban.
Dengan kerja cepat jajarannya dan KBRI, Ganjar ingin kepastian tidak dari satu pihak saja, melainkan langsung dari korban. Termasuk datang langsung ke lokasi tempat para korban disembunyikan.
Dengan demikian, dapat diketahui ke-54 WNI yang menjadi korban penipuan kerja dan TPPO perusahaan investasi itu tidak disekap. "Maka kemarin masih 'nanti akan diproses', saya bilang, tidak. Suruh turun ke lokasi ngecek betul apa yang terjadi. Sambil membuat back up mengamankan mereka," jelasnya.
Agar kejadian seperti ini tidak terulang, Ganjar mengimbau para pekerja yang ingin bekerja di luar negeri mengikuti aturan yang ada dengan mendaftar di agen atau perusahaan resmi dan tidak melalui jalur ilegal. "Tolong ikuti aturan semuanya sehingga kami bisa pantau," pesannya.
Sebelumnya diketahui, 54 pekerja migran menjadi korban penipuan penempatan kerja dan TPPO dari perusahaan investasi ilegal. Korban pun sempat meminta pertolongan yang diberitakan melalui media sosial.
"Kemarin saya sudah video call dengan mereka, kondisinya baik-baik saja semua, ada satu yang sakit," kata Ganjar di kantornya, Semarang, Jumat (29/7/2022).
Kondisi para pekerja migran ini didapatkan setelah KBRI di Kamboja terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat. Ganjar juga meminta KBRI berkomunikasi dengan perusahaan yang menipu korban.
Dengan kerja cepat jajarannya dan KBRI, Ganjar ingin kepastian tidak dari satu pihak saja, melainkan langsung dari korban. Termasuk datang langsung ke lokasi tempat para korban disembunyikan.
Dengan demikian, dapat diketahui ke-54 WNI yang menjadi korban penipuan kerja dan TPPO perusahaan investasi itu tidak disekap. "Maka kemarin masih 'nanti akan diproses', saya bilang, tidak. Suruh turun ke lokasi ngecek betul apa yang terjadi. Sambil membuat back up mengamankan mereka," jelasnya.
Agar kejadian seperti ini tidak terulang, Ganjar mengimbau para pekerja yang ingin bekerja di luar negeri mengikuti aturan yang ada dengan mendaftar di agen atau perusahaan resmi dan tidak melalui jalur ilegal. "Tolong ikuti aturan semuanya sehingga kami bisa pantau," pesannya.
Sebelumnya diketahui, 54 pekerja migran menjadi korban penipuan penempatan kerja dan TPPO dari perusahaan investasi ilegal. Korban pun sempat meminta pertolongan yang diberitakan melalui media sosial.
(poe)