Polisi Sebut Ada 3 Terduga Pelaku Bullying Bocah SD Perkosa Kucing di Tasikmalaya

Senin, 25 Juli 2022 - 19:52 WIB
loading...
A A A
Lebih lanjut Ibrahim mengungkapkan bahwa pascaperistiwa tersebut terungkap, sempat ada upaya damai yang dilakukan orang tua korban dan terduga pelaku.

Menurutnya, aksi bullying tersebut terjadi pada tanggal 14 Juni lalu. Setelahnya, korban sempat kembali bermain bersama rekan sebayanya. Namun, saat itu, video saat korban di-bully mulai menyebar di kalangan tetangga korban. "Saat video menyebar itu masih menyebar di kalangan tetangga melalui WhatsApp," katanya.

Usai video tersebut menyebar, orang tua korban dan orang tua terduga pelaku sempat menggelar pertemuan yang ditengahi oleh pihak kepala desa hingga RT setempat.

"Dari pertemuan itu, memang sama-sama memaklumi bahwa ini bagian dari kenakalan remaja yang ada di sana, sehingga pada saat itu dilakukan perdamaian di antara mereka," terangnya.

Namun, saat upaya damai tersebut terjadi, video yang kadung menyebar luas tercium oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID). Polisi bersama KPAID kemudian melakukan rangkaian pendalaman hingga diperoleh simpulan adanya tindak bullying.

"Didapatkan bahwa ada kondisi di luar kendali korban, sehingga dianggap bahwa ini bullying," katanya.

Ibrahim menegaskan, meski sempat ada upaya damai, pihaknya bakal tetap memproses hukum kasus dan status hukum kasus ini telah ditingkatkan dari penyelidikan ke tahap penyidikan. "Kita akomodasi laporan yang dibuat oleh KPAID untuk memproses hukum kasus ini," tandas Ibrahim.
(msd)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3109 seconds (0.1#10.140)