Konflik Berkepanjangan di Papua hingga Pembunuhan Warga Sipil, JDP Usulkan Dialog
loading...
A
A
A
JDP sebagai organisasi yang menjunjung perdamaian meminta konflik untuk segera dihentikan. Solusinya adalah dengan dialog antara pemerintah dan pihak KKB.
"Dari awal Jaringan Damai Papua terbentuk, solusi dan pilihan yang kita usulkan adalah melalui jalan dialog. Dengan itu konflik bisa dihentikan,"ucapnya.
Dikatakan, tidak akan bisa dan akan terus berlanjut dengan bertambahnya korban jiwa jika penyelesaian dilakukan dengan angkat senjata, karena akan terus memunculkan permasalahan-permasalahan baru yang tidak ada ujungnya.
"Tidak bisa menghentikan konflik dengan adanya korban lalu mengangkat senjata dalam arti direspons operasi militer untuk menyelesaikan masalah. Itu pasti akan menimbulkan masalah baru, kalau TNI Polri lalu menyerang KKB lalu ada korban maka pasti mereka akan menyerang lagi dan akan adanya korban di pihak TNI Polri. Ini konflik tidak akan selesai dan berkepanjangan," bebernya.
Menurutnya lagi, teknis dialog yang bisa dilakukan adalah dengan Presiden dan jajarannya di Kementrian, menunjuk tokoh sebagai perwakilan atau juru damai/juru runding. Baiknya, melalui mekanisme internal dulu, kepada TNI Polri dan Pemerintah Daerah baik Kabupaten yang menjadi daerah konflik maupun Provinsi Papua.
"Situasi saat ini penentu ada di tangan Presiden dan jajarannya. Harus peka untuk mengambil langkah untuk mendesak TNI Polri untuk Back To Barak, dan kemudian mengutus tokoh sebagai juru damai atau juru runding untuk melakukan dialog-dialog. Mungkin secara internal dulu, jadi tidak langsung ketemu KKB namun ketemu dulu dengan TNI Polri maunya seperti apa, termasuk pemerintah daerah yang wilayahnya menjadi wilayah konflik dan pemeintah provinsi dalam hal ini gubernur itu maunya seperti apa,"katanya
"Lalu kemudian, terakhir mungkin bertemu dengan KKB, kalau tidak bisa bertemu di Jayapura atau di tempat lain misalkan di Jakarta atau bisa dilakukan di PNG misalnya," ucap Yan.
Karena, lanjut dia, konflik berkepanjangan tersebut korbannya selalu rakyat yang tidak berdosa. "Mereka bukan bagian dari kelompok-kelompok yang bertikai. Mereka ada di tengah-tengah konflik yang kemudian menjadi korban. Konflik ini harus dihentikan dan ini bisa terjadi kalau ada kemauan dari berbagai pihak, oleh karena itu harus ada utusan yang mulai melakukan lobi untuk bernegosiasi bagaimana untuk menghentikan konflik itu, dan memberikan ruang kepada rakyat kecil untuk melakukan aktivitas tanpa rasa takut akan menjadi korban,"terangnya.