Bantai 11 Warga Sipil, KKB Nduga Kelompok Militan Muda Pimpinan Egianus Kogoya
loading...
A
A
A
JAYAPURA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang membantai 11 warga sipil termasuk pendeta Eliaser Baner di Nogolaid, Nduga, Papua hingga kini belum tertangkap. Mereka merupakan kelompok militan muda KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI JO Sambiring menyebutkan jika kelompok KKB Nduga adalah golongan muda di bawah pimpinan Egianus Kogoya.
"Wilayah Nduga ini (KKB) didominasi oleh kelompok-kelompok anak muda berumur antara 20-25 tahun bahkan ada yang berumur di bawah 10 tahun," ungkap Danrem, Rabu (20/7/2022).
Dia mengungkapkan bahwa rekrutmen anggota KKB di Nduga dilakukan melalui pendekatan umur atau sebaya yang militan.
"Mereka bukan kelompok baru juga, hanya mereka ini kerap merangkul sebayanya untuk bergabung dan mereka tetap bagian dari kelompok Egianus Kogoya dan tidak ada kelompok lain," ungkap Brigjen TNI JO Sambiring.
Saat ini KKB Nduga dibawah pimpinan Egianus Kogoya gencar melakukan aksi teroris pembunuhan dengan sasarannya aparat TNI Polri, masyarakat sipil non-Papua maupun asli Papua yang dianggap berbeda haluan dengan mereka.
Aksi brutal mereka salah satunya pembantaian 11 orang warga sipil termasuk tokoh pendeta asli Nduga Eliaser Baner.
Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI JO Sambiring menyebutkan jika kelompok KKB Nduga adalah golongan muda di bawah pimpinan Egianus Kogoya.
"Wilayah Nduga ini (KKB) didominasi oleh kelompok-kelompok anak muda berumur antara 20-25 tahun bahkan ada yang berumur di bawah 10 tahun," ungkap Danrem, Rabu (20/7/2022).
Dia mengungkapkan bahwa rekrutmen anggota KKB di Nduga dilakukan melalui pendekatan umur atau sebaya yang militan.
"Mereka bukan kelompok baru juga, hanya mereka ini kerap merangkul sebayanya untuk bergabung dan mereka tetap bagian dari kelompok Egianus Kogoya dan tidak ada kelompok lain," ungkap Brigjen TNI JO Sambiring.
Saat ini KKB Nduga dibawah pimpinan Egianus Kogoya gencar melakukan aksi teroris pembunuhan dengan sasarannya aparat TNI Polri, masyarakat sipil non-Papua maupun asli Papua yang dianggap berbeda haluan dengan mereka.
Baca Juga
Aksi brutal mereka salah satunya pembantaian 11 orang warga sipil termasuk tokoh pendeta asli Nduga Eliaser Baner.
(shf)