Ikatan Wanita Perbankan Sulsel Ajak Anak Penderita Kanker Nonton Bareng
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Menyambut peringatan Hari Anak Nasional yang akan jatuh pada 23 Juli 2022 mendatang, Ikatan Wanita Perbankan (IWABA) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengajak anak penderita kanker untuk nonton bareng di Cinepolis Mall Phinisi Point, Rabu (20/7/2022).
Anggota IWABA yang terdiri dari istri para pelaku perbankan serta karyawati perbankan menyambut anak penderita kanker dari Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Cabang Makassar dengan penuh hangat. Selain anak penderita kanker , sejumlah anak yatim piatu dari Panti Asuhan Ar Rahman juga diikutkan.
Wakil IWABA Sulsel, Eliza Widuri, menuturkan kegiatan ini merupakan rangkaian dari pertemuan rutin IWABA Sulsel yang digelar setiap satu bulan sekali. Pada momen ini, Bank Mandiri mendapat kesempatan sebagai tuan rumah penyelenggara kegiatan.
Eliza mengatakan, anak penderita kanker cukup menjadi perhatian IWABA. Kegiatan nonton bareng ini disebutnya sebagai salah satu nilai sosial yang diusung IWABA.
"Walaupun mereka sedang mengalami sakit serius, dengan nonton bareng film Minions ini kami berharap mereka bisa lebih optimis, dan lebih semangat menjalani pengobatan dan aktifitas sehari-hari," kata istri Kepala Pimpinan Bank Mandiri Regional Sulawesi-Maluku ini.
Di samping nonton bareng, juga ada sharing session terkait langkah praktis mengelola stres dalam pengasuhan anak, yang materinya dibawakan langsung oleh salah satu anggota IWABA, Suryani Harahap.
Ketua Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Cabang Makassar, Nurul Hijeriyati, mengaku berterima kasih kepada IWABA atas gelaran nonton bareng yang dilakukan. Pasalnya, kegiatan ini membawa kebahagiaan tersendiri bagi anak-anak penderita kanker.
"Alhamdulillah, ini pertama kalinya lagi setelah pandemi anak-anak diajak main keluar. Jadi semacam healing buat mereka. Tadi ada yang sempat drop, badannya sedikit hangat tapi setelah diberi tahu ingin diajak nonton, jadi semangat lagi," ungkap Nurul.
Selain itu, kata Nurul, nonton bareng ini juga sedikit mengobati kebosanan anak-anak yang kegiatan sehari-harinya hanya berkutat di rumah singgah dan rumah sakit.
Nurul menyebut, seyogyanya ada 15 anak yang ikut dalam agenda nonton bareng itu. Sayangnya, hanya 9 orang yang bisa ikut lantaran sisanya harus menjalani pengobatan di rumah sakit.
"Terima kasih kepada IWABA, anak-anak jadi bahagia sekali karena mereka seringnya hanya di rumah singgah, kalaupun keluar itu pasti ke rumah sakit saja," jelas Nurul.
Ketua IWABA Sulawesi Selatan, Nining Causa Iman Karana, menambahkan IWABA hadir untuk meningkatkan peran dan kontribusi aktif wanita perbankan dalam bermasyarakat dan berorganisasi. Selain itu, juga aktif melakukan kerja-kerja sosial yang membawa dampak positif bagi masyarakat.
"Bakti sosial itu menjadi kegiatan rutin kami. Bakti sosial ke panti asuhan, bahkan sampai ke pelosok-pelosok daerah," kata dia.
Lebih lanjut, Nining menyampaikan bahwa IWABA Sulsel juga mendorong organisasi kewanitaan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat agar lebih dekat dengan lembaga keuangan. Sebab masih banyak masyarakat yang ragu pada instansi perbankan.
"Melalui IWABA ini kami juga membawa misi Bank Indonesia mengenalkan budaya menabung supaya budaya menabung itu tumbuh di tengah masyarakat, termasuk lebih mengenalkan rupiah ke masyarakat dan bagaimana seharusnya rupiah diperlakukan," tukas Nining.
Anggota IWABA yang terdiri dari istri para pelaku perbankan serta karyawati perbankan menyambut anak penderita kanker dari Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Cabang Makassar dengan penuh hangat. Selain anak penderita kanker , sejumlah anak yatim piatu dari Panti Asuhan Ar Rahman juga diikutkan.
Wakil IWABA Sulsel, Eliza Widuri, menuturkan kegiatan ini merupakan rangkaian dari pertemuan rutin IWABA Sulsel yang digelar setiap satu bulan sekali. Pada momen ini, Bank Mandiri mendapat kesempatan sebagai tuan rumah penyelenggara kegiatan.
Eliza mengatakan, anak penderita kanker cukup menjadi perhatian IWABA. Kegiatan nonton bareng ini disebutnya sebagai salah satu nilai sosial yang diusung IWABA.
"Walaupun mereka sedang mengalami sakit serius, dengan nonton bareng film Minions ini kami berharap mereka bisa lebih optimis, dan lebih semangat menjalani pengobatan dan aktifitas sehari-hari," kata istri Kepala Pimpinan Bank Mandiri Regional Sulawesi-Maluku ini.
Di samping nonton bareng, juga ada sharing session terkait langkah praktis mengelola stres dalam pengasuhan anak, yang materinya dibawakan langsung oleh salah satu anggota IWABA, Suryani Harahap.
Ketua Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Cabang Makassar, Nurul Hijeriyati, mengaku berterima kasih kepada IWABA atas gelaran nonton bareng yang dilakukan. Pasalnya, kegiatan ini membawa kebahagiaan tersendiri bagi anak-anak penderita kanker.
"Alhamdulillah, ini pertama kalinya lagi setelah pandemi anak-anak diajak main keluar. Jadi semacam healing buat mereka. Tadi ada yang sempat drop, badannya sedikit hangat tapi setelah diberi tahu ingin diajak nonton, jadi semangat lagi," ungkap Nurul.
Selain itu, kata Nurul, nonton bareng ini juga sedikit mengobati kebosanan anak-anak yang kegiatan sehari-harinya hanya berkutat di rumah singgah dan rumah sakit.
Nurul menyebut, seyogyanya ada 15 anak yang ikut dalam agenda nonton bareng itu. Sayangnya, hanya 9 orang yang bisa ikut lantaran sisanya harus menjalani pengobatan di rumah sakit.
"Terima kasih kepada IWABA, anak-anak jadi bahagia sekali karena mereka seringnya hanya di rumah singgah, kalaupun keluar itu pasti ke rumah sakit saja," jelas Nurul.
Ketua IWABA Sulawesi Selatan, Nining Causa Iman Karana, menambahkan IWABA hadir untuk meningkatkan peran dan kontribusi aktif wanita perbankan dalam bermasyarakat dan berorganisasi. Selain itu, juga aktif melakukan kerja-kerja sosial yang membawa dampak positif bagi masyarakat.
"Bakti sosial itu menjadi kegiatan rutin kami. Bakti sosial ke panti asuhan, bahkan sampai ke pelosok-pelosok daerah," kata dia.
Lebih lanjut, Nining menyampaikan bahwa IWABA Sulsel juga mendorong organisasi kewanitaan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat agar lebih dekat dengan lembaga keuangan. Sebab masih banyak masyarakat yang ragu pada instansi perbankan.
"Melalui IWABA ini kami juga membawa misi Bank Indonesia mengenalkan budaya menabung supaya budaya menabung itu tumbuh di tengah masyarakat, termasuk lebih mengenalkan rupiah ke masyarakat dan bagaimana seharusnya rupiah diperlakukan," tukas Nining.
(tri)