Detik-detik Suasana Mencekam saat KKB Lakukan Penembakan Brutal di Nduga Papua
loading...
A
A
A
Tak berselang lama, sekitar 20 orang anggota KKB dengan membawa sekitar 15 senjata api laras panjang, berteriak agar semua laki-laki di dalam kios untuk ke luar. Lima orang laki-laki, dan dua orang perempuan yang salah satunya anak kecil akhirnya ke luar dari kios.
Dua perempuan yang awalnya turut ke luar kios, akhirnya diminta kembali masuk ke dalam kios. Sementara lima laki-laki yang ke luar dari dalam kios langsung dipukul dan ditembak mati.
Sejumlah warga sipil yang merupakan Orang Asli Papua (OAP), berupaya memberikan pertolongan terhadap lima orang yang disuruh ke luar dari kios, namun dipukul oleh anggota KKB. Bahkan, salah satu dari OAP tersebut terkena tembakan, hingga tewas.
Tak hanya sampai di situ saja. Anggota KKB tersebut juga menghadang sebuah truk milik warga bernama Rusdin, yang mengangkut lima orang warga sipil. Kelima orang di dalam truk tersebut akhirnya ditembaki secara brutal oleh tiga anggota KKB.
Tiga orang warga sipil yang duduk di bagian depan, tewas tertembak. Sedangkan dua warga sipil yang duduk di bak truk, sempat melarikan diri. Usai melakukan penembakan brutal, seorang anggota KKB membawa bendera bintang kejora lalu membuat video di lokasi penembakan.
Setelah itu, para anggota KKB itu langsung melarikan diri menyebar ke arah sungai di Kampung Noglait. Pasukan TNI dan Polri, langsung melakukan siaga satu dan berupaya mengejar para anggota KKB yang telah melakukan serangan brutal. Sempat terjadi kontak tembak dalam pengejaran itu.
Setelah situasi berangsur kondusif, para korban tewas dalam penembakan brutal KKB itu langsung dievakuasi menggunakan truk milik warga. Sekitar pukul 11.00 WIT, Dua Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Satgas Damai Cartens, dan Polres Nduga berangkat dari Puskesmas Kenyam, melakukan evakuasi korban di lokasi kejadian.
Seluruh korban penembakan brutal KKB dievakuasi, dan dibawa ke Puskemas Kenyam. Baik korban meninggal dan korban luka-luka seluruhnya telah dievakuasi ke Puskesmas Kenyam, lalu diterbangkan ke Mimika menggunakan helikopter Polri, TNI AD, TNI AU, dan sebuah pesawat terbang.
Dua perempuan yang awalnya turut ke luar kios, akhirnya diminta kembali masuk ke dalam kios. Sementara lima laki-laki yang ke luar dari dalam kios langsung dipukul dan ditembak mati.
Sejumlah warga sipil yang merupakan Orang Asli Papua (OAP), berupaya memberikan pertolongan terhadap lima orang yang disuruh ke luar dari kios, namun dipukul oleh anggota KKB. Bahkan, salah satu dari OAP tersebut terkena tembakan, hingga tewas.
Tak hanya sampai di situ saja. Anggota KKB tersebut juga menghadang sebuah truk milik warga bernama Rusdin, yang mengangkut lima orang warga sipil. Kelima orang di dalam truk tersebut akhirnya ditembaki secara brutal oleh tiga anggota KKB.
Tiga orang warga sipil yang duduk di bagian depan, tewas tertembak. Sedangkan dua warga sipil yang duduk di bak truk, sempat melarikan diri. Usai melakukan penembakan brutal, seorang anggota KKB membawa bendera bintang kejora lalu membuat video di lokasi penembakan.
Setelah itu, para anggota KKB itu langsung melarikan diri menyebar ke arah sungai di Kampung Noglait. Pasukan TNI dan Polri, langsung melakukan siaga satu dan berupaya mengejar para anggota KKB yang telah melakukan serangan brutal. Sempat terjadi kontak tembak dalam pengejaran itu.
Setelah situasi berangsur kondusif, para korban tewas dalam penembakan brutal KKB itu langsung dievakuasi menggunakan truk milik warga. Sekitar pukul 11.00 WIT, Dua Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Satgas Damai Cartens, dan Polres Nduga berangkat dari Puskesmas Kenyam, melakukan evakuasi korban di lokasi kejadian.
Seluruh korban penembakan brutal KKB dievakuasi, dan dibawa ke Puskemas Kenyam. Baik korban meninggal dan korban luka-luka seluruhnya telah dievakuasi ke Puskesmas Kenyam, lalu diterbangkan ke Mimika menggunakan helikopter Polri, TNI AD, TNI AU, dan sebuah pesawat terbang.