Tergiur Gaji Besar, TKW Asal Grobogan Jadi Korban Perdagangan Manusia di Arab Saudi
loading...
A
A
A
GROBOGAN - Tergiur mendapatkan gaji besar, seorang T enaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Grobogan, diduga menjadi salah satu korban perdagangan manusia di Arab Saudi. Bahkan, diduga TKW tersebut juga mengalami tindak kekerasan dari majikannya.
TKW yang diketahui bernama Erna Susilowati tersebut, meminta pihak keluarga untuk membantu proses pemulangannya ke Indonesia. Mendapatkan kabar buruk tentang kondisi putrinya, ibu Erna Susilowati, Danusri hanya bisa menangis terisak menahan pilu.
Kepergian Erna Susilowati ke Arab Saudi, juga membuat Danusri kini dibebani mengurus kedua cucunya yang masih balita dan kini dalam kondisi sakit. "Saya sedih, anak saya mengabarkan kalau mengalami kekerasan di Arab Saudi," ujarnya.
Warga Desa Sambirejo, Kecamatan Wirosari, Kabupate Grobogan tersebut, berharap putrinya bisa dibawa pulang kembali ke Indonesia. Erna Susilowati berangkat ke Arab Saudi, sekitar tiga bulan lalu, diduga melalui jalur ilegal.
Sebelumnya Erna Susilowati bekerja sebagai pekerja di warung sebuah proyek di Jakarta. Merasa penghasilannya tidak bisa untuk mencukupi kebutuhan keluarga, dan kedua anaknya yang masih balita, akhirnya dia memutuskan untuk ikut teman-temannya yang ada di Jakarta, untuk berangkat ke Arab Saudi.
Danusri mengaku, mengetahui kondisi anaknya dari relawan peduli Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi. Selama tiga bulan bekerja di Arab Saudi, Erna Susilowati sempat mengirim uang ke Danusri untuk biaya hidup keluarga dan kedua anak balitanya.
"Anak saya sempat menghubungi kami di sini melalui adiknya. Dia mengabarkan kondisinya selama bekerja di Arab Saudi. Dia sempat mengalami sakit di bagian kulit tubuh dan tangan dengan penyebab yang tidak jelas, sehingga tidak bisa bekerja dengan maksimal," ujar Danusri.
Erna Susilowati sempat melaporkan kondisinya ke relawan peduli PMI di Arab Saudi, untuk membantu pemulangannya ke Indonesia. Relawan peduli PMI di Arab Saudi tersebut, juga telah mengirim surat laporan ke Disnakertrans Kabupaten Grobogan, yang memberitahukan kondisi Erna Susilowati diduga mengalami trauma atas kasus perbudakan dan tindak kekerasan oleh majikannya.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Grobogan, Teguh Harjokusumo mengaku telah melaporkan kasus tersebut ke Bupati Grobogan, untuk segera menindaklanjuti laporan dari relawan peduli PMI di Arab Saudi tersebut.
Teguh menambahkan, Disnakertrans Kabupaten Grobogan, telah menindaklanjuti ke rumah orang tua Erna Susilowati, dengan meminta data dan kronologi pemberangkatan Erna Susilowati ke Arab Saudi.
"Keluarga tidak mengetahui agen yang memberangkatkan Erna Susilowati ke Arab Saudi. Karena Erna Susilowati hanya pamit ingin bekerja di luar negeri, dan menitipkan kedua anaknya ke orang tuanya. Pemkab Grobogan akan menempuh jalur hukum, terhadap agen yang memberangkatkan," pungkas Teguh.
Lihat Juga: Tembakan Peringatan saat Detik-detik Penangkapan Kapal Pembawa TKI Ilegal di Selat Malaka
TKW yang diketahui bernama Erna Susilowati tersebut, meminta pihak keluarga untuk membantu proses pemulangannya ke Indonesia. Mendapatkan kabar buruk tentang kondisi putrinya, ibu Erna Susilowati, Danusri hanya bisa menangis terisak menahan pilu.
Kepergian Erna Susilowati ke Arab Saudi, juga membuat Danusri kini dibebani mengurus kedua cucunya yang masih balita dan kini dalam kondisi sakit. "Saya sedih, anak saya mengabarkan kalau mengalami kekerasan di Arab Saudi," ujarnya.
Warga Desa Sambirejo, Kecamatan Wirosari, Kabupate Grobogan tersebut, berharap putrinya bisa dibawa pulang kembali ke Indonesia. Erna Susilowati berangkat ke Arab Saudi, sekitar tiga bulan lalu, diduga melalui jalur ilegal.
Sebelumnya Erna Susilowati bekerja sebagai pekerja di warung sebuah proyek di Jakarta. Merasa penghasilannya tidak bisa untuk mencukupi kebutuhan keluarga, dan kedua anaknya yang masih balita, akhirnya dia memutuskan untuk ikut teman-temannya yang ada di Jakarta, untuk berangkat ke Arab Saudi.
Danusri mengaku, mengetahui kondisi anaknya dari relawan peduli Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi. Selama tiga bulan bekerja di Arab Saudi, Erna Susilowati sempat mengirim uang ke Danusri untuk biaya hidup keluarga dan kedua anak balitanya.
"Anak saya sempat menghubungi kami di sini melalui adiknya. Dia mengabarkan kondisinya selama bekerja di Arab Saudi. Dia sempat mengalami sakit di bagian kulit tubuh dan tangan dengan penyebab yang tidak jelas, sehingga tidak bisa bekerja dengan maksimal," ujar Danusri.
Erna Susilowati sempat melaporkan kondisinya ke relawan peduli PMI di Arab Saudi, untuk membantu pemulangannya ke Indonesia. Relawan peduli PMI di Arab Saudi tersebut, juga telah mengirim surat laporan ke Disnakertrans Kabupaten Grobogan, yang memberitahukan kondisi Erna Susilowati diduga mengalami trauma atas kasus perbudakan dan tindak kekerasan oleh majikannya.
Baca Juga
Kepala Disnakertrans Kabupaten Grobogan, Teguh Harjokusumo mengaku telah melaporkan kasus tersebut ke Bupati Grobogan, untuk segera menindaklanjuti laporan dari relawan peduli PMI di Arab Saudi tersebut.
Teguh menambahkan, Disnakertrans Kabupaten Grobogan, telah menindaklanjuti ke rumah orang tua Erna Susilowati, dengan meminta data dan kronologi pemberangkatan Erna Susilowati ke Arab Saudi.
"Keluarga tidak mengetahui agen yang memberangkatkan Erna Susilowati ke Arab Saudi. Karena Erna Susilowati hanya pamit ingin bekerja di luar negeri, dan menitipkan kedua anaknya ke orang tuanya. Pemkab Grobogan akan menempuh jalur hukum, terhadap agen yang memberangkatkan," pungkas Teguh.
Lihat Juga: Tembakan Peringatan saat Detik-detik Penangkapan Kapal Pembawa TKI Ilegal di Selat Malaka
(eyt)