Juara Desa Wisata Nasional, Goa Bau di Pangandaran Berhasil Serap Tenaga Kerja

Jum'at, 26 Juni 2020 - 10:52 WIB
loading...
A A A
"Pengelola dan tim yang tergabung di BUMDES memiliki komitment untuk maju kedepan dan tidak mengulangi kesalahan yang pernah terjadi," sambung Teten.

Hasil kerjasama yang baik pengelola dan tim BUMDES Desa Kertayasa pernah mendapat keuntungan dalam satu tahun Rp175 juta di tahun 2015. Sejak tahun 2015 pendapatan terus meningkat dan mendapat keuntungan yang stabil, tahun berikutnya jika dirata-ratakan penghasilan setiap bulan mencapai Rp300 juta.

Pengunjung yang datang untuk berwisata ke Desa Kertayasa setiap bulan mencapai 1500 hingga 2000 pengunjung yang berasal dari Bandung dan Jakarta bahkan luar negeri. "Tarif wisata body rafting yang ditawarkan ke pengunjung mulai harga Rp200 ribu untuk trek pendek, dan Rp225 ribu untuk trek panjang," jelas Teten.

Sebagai sarana penunjang tempat menginap bagi pengunjung yang datang, pihak BUMDES memberikan peluang usaha Home Stay yang merupakan rumah masyarakat dengan tarif Rp500 ribu

Kreativitas masyarakat pelaku UMKM juga bisa diberdayakan dengan cara memasarkan cendra mata hasil kerajinan warga seperti gantungan kunci kolotok kebo, gantungan kuncil golok hingga kerajinan berbahan dasar anyaman.

Wacana ke depan, BUMDES Desa Kertayasa juga akan mengeksplorasi potensi pupuk organik dari sisa kotoran hewan untuk kebutuhan pupuk masyarakat.

Teten menuturkan, dirinya tidak pernah mengira bakal menjadi juara Desa Wisata tingkat Nasional di tahun 2019 karena semula mereka mengikuti event tersebut sebagai ajang promosi. "Kami ikuti event itu niatnya promosi agar dikenal, namun tidak dikira sebelumnya malah jadi juara," tutur Teten.
(ars)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 2.5971 seconds (0.1#10.140)