1.308 Ekor Hewan Ternak Jambi Terpapar PMK, Tersebar di 9 Wilayah

Rabu, 06 Juli 2022 - 08:39 WIB
loading...
1.308 Ekor Hewan Ternak Jambi Terpapar PMK, Tersebar di 9 Wilayah
Sebanyak 1.308 hewan ternak di Jambi terpapar penyakit mulut dan kuku.Foto/dok
A A A
JAMBI - Sebanyak 1.308 ekor hewan ternak di Jambi terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Hewan-hewan tersebut tersebar di sembilan kabupaten/kota. Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi, Akmad Maushul.

Menurutnya, selama 20 Mei 2022 hingga saat ini sudah ada 9 kabupaten/kota di Provinsi Jambi hewan ternaknya terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).

Menurutnya, ada ribuan hewan ternak di wilayah tersebut tersebar di 37 kecamatan dan 83 desa. "Hingga saat ini yang terpapar sebanyak 1.308 ekor yang terdiri dari 1.240 ekor sapi, 51 ekor kerbau dan kambing 17 ekor," ungkapnya, Rabu (6/7/2022).

Baca juga: Viral! Pria Mandi Lumpur Protes Jalan Rusak di Lampung Selatan

Namun begitu, katanya, dari yang terpapar tersebut sudah ada juga yang sembuh. "Dari laporan yang sembuh sebanyak 732 ekor atau 56 persen," ujarnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan, pihaknya sudah melakukan vaksinasi. "Vaksinasi ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menangani penyebaran PMK di Provinsi Jambi, sehingga PMK tidak menyebar ke daerah lainnya yang dapat menyebabkan kerugian bagi para peternak," kata Maushul.

Sedangkan Gubernur Jambi Al Haris mengharapkan, pelaksanaan vaksinasi oleh Satuan Tugas (Satgas) dapat mengatasi PMK pada hewan berkuku genap/belah sehingga tidak menyebar ke daerah lainnya.

Menurutnya, PMK merupakan penyakit yang disebabkan virus yang bersifat akut dan sangat menular pada hewan berkuku genap/belah yang ditandai dengan adanya pembentukan vesikel/lepuh dan erosi di mulut, lidah, gusi, nostril, puting, dan di kulit sekitar kuku.

“Walau tidak menular kepada manusia, PMK mengakibatkan dampak kerugian bagi perekonomian masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung," ujar Al Haris.

Gubernur juga mengharapkan setiap pihak terkait terus bekerja sama, kerja keras, kerja cerdas, kerja cepat, dan kerja tepat sehingga target selesai pelaksanaan vaksinasi PMK pada tanggal 7 Juli 2022 dapat terealisasi secara optimal.

“Semoga vaksinasi ini dapat mengurangi kerugian ekonomi peternak, peternak dapat lebih tenang dalam mempersiapkan penyediaan hewan kurban untuk Hari Raya Raya Idul Adha dengan baik," jelas Al Haris.

Indra Suardi, pemilik hewan kurban di kawasan Mayang, Alambarajo, Kota Jambi, mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan.

Dari pengalamannya memelihara hewan ternak selama puluhan tahun, dirinya tidak segan-segan memberikan tipsnya.

Menurutnya, masyarakat bisa memilih hewan kurban yang sehat dan bisa untuk dijadikan hewan kurban. "Hewannya harus bisa berdiri dengan tegap kokoh, wajahnya terlihat cerah, matanya cerah tidak meredup, kulit cerah berminyak dan rata-rata usianya diatas dua tahun," jabarnya.

Tidak hanya itu, dia juga memberikan tips khusus peternak hewan kurban agar bisa mencegah hewan peliharaannya tertular PMK.

Yang pertama, katanya, hewan yang dirasakan tertular PMK baiknya segera diisolasi mandiri. "Intinya cepat diisolasi, agar tidak menular ke hewan ternak lainnya yang ada di kandang," tandas Indra.

Selain diisolasi, sambungnya, hewan ternak yang terinfeksi virus tersebut juga diberikan pengobatan, baik secara herbal dan anti biotik. "Kita gunakan herbal dan anti biotik juga. Kalau herbalnya, kita kasih kunyit, bawang merah, temu lawak dan tetes tebu," katanya.

Disamping itu, katanya, hewan ternak yang terinfeksi virus bisa juga dibiarkan satu hari satu malam. "Hewan tersebut ngeces karena sariawan tadi, jadi dak mau makan," tuturnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1458 seconds (0.1#10.140)