Viral! Gubernur dan Ketua DPRD Sultra Haburkan Uang Saweran di Pangung Bersama Penyanyi Wanita

Senin, 04 Juli 2022 - 17:25 WIB
loading...
Viral! Gubernur dan Ketua DPRD Sultra Haburkan Uang Saweran di Pangung Bersama Penyanyi Wanita
Video Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi, bersama Ketua DPRD Sulawesi Tenggara, Abdurrahman Shaleh, viral di media sosial karena menghamburkan uang saweran dalam sebuah pesta di Buton. Foto/iNews TV/Febriyono Tamenk
A A A
BUTON UTARA - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi, bersama Ketua DPRD Sultra, Abdurrahman Shaleh, sedang menjadi buah bibir. Pasalnya beredar video, dua pejabat di Sultra tersebut, menghambur-hamburkan uang saweran dari atas panggung.



Dalam video yang beredar terlihat, Abdurrahman Shaleh sedang asyik menyanyikan lagu berjudul "Bento", sementara Ali Mazi ikut berdiri di atas panggung bersama sejumlah penyanyi wanita. Kedua pejabat itu beberapa kali terlihat merogoh sakunya, lalu menghamburkan berlembar-lembar uang saweran.



Sejumlah orang yang ada di bawah panggung, dan atas panggung terlihat berebut uang saweran yang dihambur-hamburkan oleh kedua pejabat tersebut. Uang lembaran Rp100 ribu, diperebutkan warga yang hadir di acara itu.



Video berdurasi 1 menit 30 detik tersebut, menunjukkan aksi pejabat menghamburkan uang saweran dari atas panggung. Peristiwa menghamburkan uang saweran itu terjadi saat acara syukuran peringatan ulang tahun Kabupaten Buton Utara, pada Jumat (1/7/2022) malam.

Peristiwa menghamburkan uang saweran yang dilakukan pejabat ini, banjir komentar miring dari para pengguna media sosial. Banyak pengguna media sosial menyayangkan peristiwa menghamburkan uang saweran tersebut, karena dilakukan para pejabat.



Menanggapi viralnya video menghamburkan uang saweran tersebut, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sulawesi tenggara, Ridwan Badalah mengatakan, jika yang dilakukan Gubernur Sultra, dan Ketua DPRD Sultra tersebut, masih dalam batas kewajaran karena merupakan bagian dari tradisi.

"Hambur uang itu terjadi dalam acara syukuran ulang tahun Kabupaten Buton Utara. Hal itu masih dalam batas kewajaran, karena memang sudah menjadi tradisi adat masyarakat setempat. Ini merupakan bagian dari pelestarian budaya," ungkap Ridwan Badalah.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6280 seconds (0.1#10.140)