Tak Kuasa Melihat Hampir Separuh Warganya Hidup Miskin, Kades di Lebak Ini Menangis
loading...
A
A
A
LEBAK - Air mata Hasan, Kepala Desa Barunai, Cihara, Lebak, Banten tak terbendung lagi melihat hampir separuh warganya hidup miskin.
Hal ini disebabkan sudah tujuh tahun lamanya desa mereka tak lagi mendapatkan bantuan rehab jalan, jembatan dan sarana bantuan rumah tidak layak huni.
Menurutnya bantuan dana desa yang digelontorkan pemerintah pusat sudah habis untuk pembiayaan pencegahan saat pandemi COVID-19.
"Dari 2.800 jiwa jumlah penduduk desa hampir 35 persennya tergolong hidup di bawah garis kemiskinan," ujar Hasan
Dijelaskna, buruknya infrastruktur jalan desa dan jembatan nyaris roboh serta tidak adanya bantuan pemerintah, membuat ekonomi desanya kian terpuruk.
"Sudah tujuh tahun lamanya, desa kami yang tidak jauh dari Ibu Kota Jakarta ini, tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah. Hasil tani warga tak bisa di jual ke kota karena tidak adanya jalan untuk kendaraan baik kendaraan roda dua maupun roda empat," kata Hasan.
Baca: Pria Ini Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Peserta Aksi 100 Tahun Tamansiswa.
Dikatakan, bantuan dana desa dari pemerintah pusat hanya dijadikan untuk pemulihan pandemi COVID- 19. "Banyak calon legislatif dan calon kepala daerah yang hanya memberikan janji-janji manis kepada warga yang akhirnya semua janji pembangunan tersebut bohong belaka," sebutnya.
Baca Juga: Khofifah Naik Haji, Wagub Emil Jabat Plt Gubernur Jatim.
Hasan berharap, pemerintah melakukan pemerataan pembangunan. Pasalnya, banyak desa-desa lain, termasuk desa tetangganya tetap mendapatkan bantuan dari pihak Pemerintah Kabupaten Lebak.
"Namun tidak halnya desa kami. Kondisi rusaknya jalan dan jembatan, membuat warga tidak bisa menjual hasil tani keluar daerah," pungkasnya.
Hal ini disebabkan sudah tujuh tahun lamanya desa mereka tak lagi mendapatkan bantuan rehab jalan, jembatan dan sarana bantuan rumah tidak layak huni.
Menurutnya bantuan dana desa yang digelontorkan pemerintah pusat sudah habis untuk pembiayaan pencegahan saat pandemi COVID-19.
"Dari 2.800 jiwa jumlah penduduk desa hampir 35 persennya tergolong hidup di bawah garis kemiskinan," ujar Hasan
Dijelaskna, buruknya infrastruktur jalan desa dan jembatan nyaris roboh serta tidak adanya bantuan pemerintah, membuat ekonomi desanya kian terpuruk.
"Sudah tujuh tahun lamanya, desa kami yang tidak jauh dari Ibu Kota Jakarta ini, tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah. Hasil tani warga tak bisa di jual ke kota karena tidak adanya jalan untuk kendaraan baik kendaraan roda dua maupun roda empat," kata Hasan.
Baca: Pria Ini Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Peserta Aksi 100 Tahun Tamansiswa.
Dikatakan, bantuan dana desa dari pemerintah pusat hanya dijadikan untuk pemulihan pandemi COVID- 19. "Banyak calon legislatif dan calon kepala daerah yang hanya memberikan janji-janji manis kepada warga yang akhirnya semua janji pembangunan tersebut bohong belaka," sebutnya.
Baca Juga: Khofifah Naik Haji, Wagub Emil Jabat Plt Gubernur Jatim.
Hasan berharap, pemerintah melakukan pemerataan pembangunan. Pasalnya, banyak desa-desa lain, termasuk desa tetangganya tetap mendapatkan bantuan dari pihak Pemerintah Kabupaten Lebak.
"Namun tidak halnya desa kami. Kondisi rusaknya jalan dan jembatan, membuat warga tidak bisa menjual hasil tani keluar daerah," pungkasnya.
(nag)