Dinilai Gagal Tangani Corona di Makassar, Yusran: Saya Sudah Bekerja Maksimal
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Belum tertanganinya kasus COVID-19 di Kota Makassar dengan baik, menjadi salah satu alasan Gubernur Sulsel , Nurdin Abdullah mencopot Yusran Jusuf sebagai Pj Wali Kota Makassar .
Saat ini, Kota Makassar menjadi wilayah episentrum penyebaran virus corona di Indonesia, khususnya di Sulsel. Kota Makassar menyumbang lebih dari 50% kasus positif COVID-19 di Sulsel, yakni mencapai 2.535 kasus dari 4.297 kasus di Sulsel. Itu berdasarkan data per 25 Juni 2020.
Menanggapi itu, Yusran tak mau berkomentar banyak, begitupun soal penilaian, bahwa dia gagal menangani corona. Jelasnya sejak menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Makassar, ia mengaku sudah bekerja maksimal untuk menekan angka penyebaran COVID-19.
"Itu urusan pimpinan, yang jelas saya sudah bekerja maksimal. Teman-teman OPD bisa lihat," kata Yusran.
Menurutnya, penanganan COVID-19 di suatu wilayah tidak bisa langsung dilihat hasilnya. Butuh proses yang panjang. Bahkan diakui Yusran, pihaknya sudah membuat desain program sebagai upaya untuk menekan pandemi sehingga R0 Kota Makassar bisa berada di bawah angka satu.
"Tapi itukan tidak bilang langsung, tentu apa yang kita lakukam satu minggu terakhir dampaknya nanti kelihatan minggu depan atau malah dua minggu depan," ucapnya.
Diketahui, posisi Yusran Jusuf sebagai Pj Wali Kota Makassar akan digantikan oleh Rudy Djamaluddin yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaam Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulawesi Selatan. Pelantikannya pun dijadwalkan Jumat 26 Juni 2020, besok.
Saat ini, Kota Makassar menjadi wilayah episentrum penyebaran virus corona di Indonesia, khususnya di Sulsel. Kota Makassar menyumbang lebih dari 50% kasus positif COVID-19 di Sulsel, yakni mencapai 2.535 kasus dari 4.297 kasus di Sulsel. Itu berdasarkan data per 25 Juni 2020.
Menanggapi itu, Yusran tak mau berkomentar banyak, begitupun soal penilaian, bahwa dia gagal menangani corona. Jelasnya sejak menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Makassar, ia mengaku sudah bekerja maksimal untuk menekan angka penyebaran COVID-19.
"Itu urusan pimpinan, yang jelas saya sudah bekerja maksimal. Teman-teman OPD bisa lihat," kata Yusran.
Menurutnya, penanganan COVID-19 di suatu wilayah tidak bisa langsung dilihat hasilnya. Butuh proses yang panjang. Bahkan diakui Yusran, pihaknya sudah membuat desain program sebagai upaya untuk menekan pandemi sehingga R0 Kota Makassar bisa berada di bawah angka satu.
"Tapi itukan tidak bilang langsung, tentu apa yang kita lakukam satu minggu terakhir dampaknya nanti kelihatan minggu depan atau malah dua minggu depan," ucapnya.
Diketahui, posisi Yusran Jusuf sebagai Pj Wali Kota Makassar akan digantikan oleh Rudy Djamaluddin yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaam Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulawesi Selatan. Pelantikannya pun dijadwalkan Jumat 26 Juni 2020, besok.
(luq)