Gubernur Sulsel Beberkan Alasan Penggantian Pj Wali Kota Makassar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar segera berganti. Jabatan yang saat ini diisi Yusran Jusuf diproyeksikan akan diisi oleh Rudy Djamaluddin yang juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulsel.
Gubernur Sulsel , Nurdin Abdullah, membeberkan alasan penggantian Pj Wali Kota Makassar semata untuk percepatan penanganan COVID-19. Sebagai wilayah episentrum di Sulsel, dia mengaku Kota Makassar butuh pemimpin yang berkarakter kuat.
Gubernur Nurdin menyampaikan dibutuhkan sinergitas yang baik dalam menyelesaikan persoalan COVID-19. Untuk itu, pimpinannya harus fokus dan bisa merangkul semua elemen masyarakat.
"Jadi nggak usah ditanyakan lagi, soal kenapa ada penggantian. Ini adalah misi kemanusiaan. Dalam rangka kita memutus rantai penularan COVID-19. Jadi tidak ada yang spesial penggantian wali kota," ujar Gubernur Nurdin yang ditemui di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Kamis (25/6/2020).
Gubernur Nurdin menjelaskan posisi Pj Wali Kota Makassar bukan jabatan definitif. Tanggung jawab jabatan ini dan evaluasi kinerjanya berada di tangan Gubernur Sulsel sampai ada Wali Kota Makassar definitif.
"Penjabat (Pj) itu masa jabatan maksimal satu tahun. Tapi kita ada pergub (peraturan gubernur) yang bisa mengevaluasi setiap saat. Selama itu kita anggap kita butuhkan orang-orang yang lebih fokus lagi. Kita banyak stok. Tidak ada jaminan bahwa penjabat ini bisa terus menerus," paparnya.
Rencananya, Rudy Djamaluddin bakal dilantik Gubernur Sulsel di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jumat (26/6/2020) besok siang. Adapun Yusran Jusuf diketahui baru menjabat sebagai Pj Wali Kota Makassar sebulan lebih sejak dilantik 13 Mei 2020.
Gubernur Sulsel , Nurdin Abdullah, membeberkan alasan penggantian Pj Wali Kota Makassar semata untuk percepatan penanganan COVID-19. Sebagai wilayah episentrum di Sulsel, dia mengaku Kota Makassar butuh pemimpin yang berkarakter kuat.
Gubernur Nurdin menyampaikan dibutuhkan sinergitas yang baik dalam menyelesaikan persoalan COVID-19. Untuk itu, pimpinannya harus fokus dan bisa merangkul semua elemen masyarakat.
"Jadi nggak usah ditanyakan lagi, soal kenapa ada penggantian. Ini adalah misi kemanusiaan. Dalam rangka kita memutus rantai penularan COVID-19. Jadi tidak ada yang spesial penggantian wali kota," ujar Gubernur Nurdin yang ditemui di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Kamis (25/6/2020).
Gubernur Nurdin menjelaskan posisi Pj Wali Kota Makassar bukan jabatan definitif. Tanggung jawab jabatan ini dan evaluasi kinerjanya berada di tangan Gubernur Sulsel sampai ada Wali Kota Makassar definitif.
"Penjabat (Pj) itu masa jabatan maksimal satu tahun. Tapi kita ada pergub (peraturan gubernur) yang bisa mengevaluasi setiap saat. Selama itu kita anggap kita butuhkan orang-orang yang lebih fokus lagi. Kita banyak stok. Tidak ada jaminan bahwa penjabat ini bisa terus menerus," paparnya.
Rencananya, Rudy Djamaluddin bakal dilantik Gubernur Sulsel di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jumat (26/6/2020) besok siang. Adapun Yusran Jusuf diketahui baru menjabat sebagai Pj Wali Kota Makassar sebulan lebih sejak dilantik 13 Mei 2020.
(tri)