Edukasi Penanganan COVID-19 di Papua, JAMMI Apresiasi Tokoh Adat dan Pemuka Agama

Rabu, 24 November 2021 - 04:32 WIB
loading...
Edukasi Penanganan COVID-19 di Papua, JAMMI Apresiasi Tokoh Adat dan Pemuka Agama
Tokoh adat dan pemuka agama berperan penting dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19 di Papua dan Papua Barat. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
JAYAPURA - Pemerintah melakukan berbagai cara untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Papua. Di antaranya dengan melibatkan tokoh adat dan pemuka agama untuk melakukan edukasi kepada masyarakat yang tinggal di pedalaman Papua dan Papua Barat.

Berkaitan hal tersebut, Jaringan Mubalig Muda Indonesia, Irfaan Sanoesi mengapresiasi kontribusi tokoh adat dan pemuka agama di Papua dalam penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi.


"Penanganan COVID-19 itu kerja kolektif. Tak peduli dari agama, suku, etnis mana. Yang paling penting adalah soal kemanusiaan. Kata kuncinya adalah gotong royong," ujar Jaringan Mubalig Muda Indonesia (JAMMI), Irfaan Sanoesi dalam keterangannya, Rabu (24/11/2021).

Dia menyebut andil para tokoh pemuka agama maupun adat sangat terasa manfaatnya oleh banyak masyarakat Papua. Sosok tokoh adat atau keagamaan dapat berfungsi sebagai aktor sosial yang bisa mempengaruhi masyarakat.

"Hal inilah dilakukan untuk memastikan informasi terkait pencegahan COVID-19 dapat dipahami dan diaplikasikan dengan baik oleh masyarakat di pedalaman Papua dan Papua Barat," lanjutnya.

Selain itu, Irfaan mengungkap peran gereja sebagai vital yang berfungsi sebagai media sosialisasi penanggulangan COVID-19. Apalagi di Papua dan Papua Barat Gereja begitu banyak tersebar sampai pedalaman. Para pemuka agamanya juga merupakan tokoh-tokoh panutan masyarakat sehingga petuah-petuahnya didengar dan dilaksanakan.



"Peran gereja ini sangat penting dan efektif. Apalagi gereja-gereja tersebar luas hingga ke daerah pendalaman. Seusai dengan jati diri bangsa yang relijius. Karena itu, tokoh agama pesan-pesannya atau petuah-petuahnya akan didengarkan dan diikuti," sambungnya.

JAMMI mengungkapkan bahwa sosialisasi pencegahan COVID-19 oleh para tokoh ini disampaikan dalam kegiatan keagamaan yang rutin dijalankan oleh masyarakat. Meskipun sebagian besar tempat ibadah di Papua maupun Papua Barat masih ditutup, sosialisasi tetap berjalan dengan penerapan yang berbeda-beda.

"Kita mengalami pandemi ini kita harus bersama-sama juga untuk mengakhiri pandemi ini. Caranya adalah saling jaga, dan semua selamat," ujarnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2245 seconds (0.1#10.140)