Kemaluan Terjebak Cincin selama 2 Hari, Pemuda Bantul Ini Dievakuasi Damkar

Jum'at, 01 Juli 2022 - 15:00 WIB
loading...
A A A
Tanpa pikir panjang, mereka kemudian menuju ke RS PKU Muhammadiyah untuk melakukan penanganan. Tiga orang petugas meluncur ke IGD berbekal gerinda kecil untuk memotong cincin tersebut. Ketiganya langsung berkomunikasi dengan dokter di IGD untuk mengevakuasi cincin.

''Kita tanya-tanya kondisinya seperti apa," tambahnya.

Setelah berkoordinasi, di bawah pengawasan dokter pihaknya kemudian langsung beraksi. Mereka berusaha mengevakuasi cincin dengan memotong salah satu sisi cincin tersebut. Namun meski salah satu sisi sudah berhasil dipotong, tetapi ternyata belum bisa dilepas.

Mereka kemudian memutuskan untuk memotong dua sisi cincin tersebut agar bisa segera dilepas. Butuh waktu sekira 40 menit untuk memotong kedua sisi cincin tersebut. Dan akhirnya tanpa melukai pasien, cincin tersebut berhasil dilepas dari pangkal kemaluan pasien.

"Alhamdulillah bisa dilepas. Selama ditangani pasien tersadar,"kata dia.

Berdasarkan informasi dari pasien yang ia terima, pemuda tersebut memasang cincin ke kemaluan dua hari yang lalu. Cincin tersebut berhasil masuk dengan mudah ke batang kemaluan bahkan bisa masuk sampai pangkal kemaluan yang bersangkutan.

Naas, saat berusaha melepas kembali cincin tersebut, pemuda ini kesulitan melakukannya. Beberapa upaya telah dilakukan oleh pemuda tersebut mulai dari menggunakan sabun dan alat sederhana, tetapi cincin tak juga bisa dilepas dari pangkal kemaluan pasien.

"Bahkan dua hari dia berusaha melepaskannya tetapi tidak bisa," tambahnya.

Pemuda ini akhirnya berusaha datang sendiri ke IGD RS PKU Muhammadiyah Bantul dengan harapan bisa mendapat pertolongan dengan segera. Pemuda ini datang sendirian karena tidak ada yang mengetahui peristiwa yang menimpanya tersebut, bahkan orang tuanya sekalipun.

Orang tua pasien baru mengetahui peristiwa tersebut ketika petugas IGD RS PKU Muhammadiyah Bantul untuk datang ke ruang IGD memberikan persetujuan anaknya dilakukan tindakan. Kemungkinan besar, pasien malu dengan kondisi yang menimpanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.3051 seconds (0.1#10.140)