Kisah Inspiratif Aipda Wahyu Mulyawan, Bangun Taman Bacaan hingga Dijuluki Polisi Sayur

Kamis, 30 Juni 2022 - 03:42 WIB
loading...
A A A
"Saya merasa sedih saat melihat anak usia 12 tahun yang harusnya menuntut ilmu di sekolah, tapi karena ekonomi keluarga sulit, harus dibawa ayahnya kelaut mencari ikan. Saya khawatir jika dibiarkan tanpa pendidikan yang baik, nantinya mereka menjadi pemberontak, dan ujung-ujungnya jadi imbang kami para polisi," bebernya.

Ditambah, anak-anak nelayan banyak yang terjerumus ke dalam narkoba dan tawuran. Melalui Tamban, dia berharap dapat menyelamatkan anak-anak nelayan lainnya agar tidak ikut terjerumus ke dalam lembah hitam tersebut.

"Sekarang di kawasan pesisir ini banyak aksi tawuran anak-anak usia dini, bahaya lem kambing, merokok, narkoba dan lainnya. Kita sebagai Babin Kamtibmas berharap, mereka bisa membaca dan memahami apa yang kita sampaikan agar tidak menjurus ke hal-hal negatif tersebut, agar tersematkan lah mereka, insyaallah," ungkapnya.



Selain sangat peduli dengan pendidikan anak-anak nelayan, Aipda Wahyu juga membuka lapangan kerja bagi warga kurang mampu dengan berjualan sayuran. Dari sinilah dia akhirnya mendapat julukan Polisi Sayur.

"Saya dulu dibesarkan oleh nenek saya di Aceh. Sejak usia 3 tahun, sering dibawa menanam cabai, tomat, kol dan sayur lainnya. Sampai saya tamat sekolah pun aktivitas sehari-hari saya, ya di kebun bercocok tanam sayur. Jadi sudah hobi saya. Alhamdulillah hingga sekarang ibu-ibu di sini dapat tambahan rezeki," sambungnya.

Polisi Sayur ini juga dikenal sebagai sosok ayah bagi anak yatim di tempatnya bertugas. Ada kisah pilu di balik kebesaran hati Wahyu membantu anak yatim, dan peduli dengan pendidikan anak-anak nelayan.

Berawal pada 2004 silam, saat terjadi tsunami di Aceh. Wahyu mengaku kehilangan ibu, ayah, dan empat adiknya dalam peristiwa itu. Hingga kini, mereka tidak pernah bertemu. Bahkan, usai terjangan tsunami itu, kampung halamannya di Leupung rata dengan tanah. Dari sini, Wahyu sangat merasakan betul kehilangan sosok keluarga.



"Berkaca dari kisah saya, saya punya keinginan semampu saya, anak-anak yatim yang kehilangan ayah mereka masih bisa memiliki sosok ayah melalui saya," sambung Aipda Wahyu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2597 seconds (0.1#10.140)