Masih Rp100 Ribu Per Kg, Harga Cabai Diprediksi Normal Agustus

Kamis, 23 Juni 2022 - 15:06 WIB
loading...
Masih Rp100 Ribu Per Kg, Harga Cabai Diprediksi Normal Agustus
Harga jual cabai di sejumlah daerah di Sumatera Utara masih bertahan tinggi. Bahkan di Medan, cabai yang biasanya diperdagangkan di harga Rp40 ribuan per kg, kini dijual Rp100 ribu. Foto ilustrasi SINDOnews
A A A
MEDAN - Harga jual cabai di sejumlah daerah di Sumatera Utara masih bertahan tinggi. Bahkan di Medan, cabai yang biasanya diperdagangkan di harga Rp40 ribuan per kilogram (kg), kini dijual antara Rp90 ribu-Rp100 ribu per kilogram.

Kondisi ini sudah terjadi sejak sebulan terakhir. Harga cabai diprediksi akan kembali normal di Agustus 2022 mendatang.



Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut, Barita Sihite, mengatakan tingginya harga cabai disebabkan karena pasokan yang masih ketat. Saat ini sentra-sentra pertanian cabai belum memasuki masa panen, hingga mengurangi pasokan ke pasar.

"Sentra produksi cabai merah di Sumut masih sedang dalam masa tanam baru. Sedangkan pasokan dari luar Sumut juga ketat akibat masa panen di daerah pemasok yang sudah berakhir," kata Barita, Kamis (23/6/2022).

Ia mengatakan, kebutuhan cabai merah di Sumut sebanyak 13.297 ton per bulan. Harga cabai merah yang terjadi di Juni tercatat paling tinggi sejak Januari.

“TPID Sumut terus melakukan berbagai upaya untuk menekan harga cabai merah itu,” katanya. Petani cabai merah di Desa Beringin, Deliserdang, Sudirman, membenarkan jika saat ini mereka sedang memasuki masa tanaman baru. Produksi pun menurun dan baru akan kembali naik pada Agustus mendatang.

"Baru tanam kita, mungkin akhir Juli atau awal Agustus baru mulai panen. Di situ kemungkinan harga akan normal karena pasokan akan banyak," tukasnya.

Sementara itu, Wiyah (46) pedagang cabai di Pasar Pendidikan Medan, mengatakan permintaan masyarakat akan cabai merah cenderung menurun sejak kenaikan harga yang cukup signifikan. Banyak warga yang memilih mengurangi pembelian atau beralih ke jenis cabai lainnya.

"Karena mahal pembelian turun. Yang dagang biasanya mengakalinya dengan cabai caplak. Sedikit tapi sudah pedas. Kita harap harga segera kembali normal," tukasnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5990 seconds (0.1#10.140)