Eri Cahyadi-Baznas Tebus Ijazah, Lanjutkan Sekolah yang Lebih Tinggi
loading...
A
A
A
“Zakat yang sampean (anda) keluarkan bisa memberikan senyum kebahagiaan kepada arek-arek Suroboyo. Insyaallah zakat yang sampean berikan bisa menjadi amal jariyah. Karena zakat yang dikeluarkan ini bukan buat wali kotanya, tapi untuk membahagiakan orang lain yang ada di sekitar,” katanya.
Di lain sisi, Cak Eri juga menyatakan, Pemkot Surabaya akan terus membantu pelajar SMA sederajat yang mengalami kesulitan biaya. Meski jenjang SMA sederajat bukan kewenangan pemkot, namun dia memastikan akan berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk mengatasi kesulitan biaya pendidikan anak-anak Surabaya. “Gotong-royong kita pastikan generasi penerus tidak mengalami kesulitan biaya pendidikan. Pemkot Surabaya telah dan akan terus memberikan beasiswa kepada SMA/SMK yang berada dalam pengelolaan Pemprov Jatim,” jelasnya.
Di waktu yang sama, Ketua Baznas Kota Surabaya, Mochamad Hamzah mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi. Sebab, melalui kebijakan wali kota yang mengimbau ASN agar mengeluarkan zakat 2,5 dari pendapatan, sehingga uang tersebut dapat digunakan untuk kesejahateraan masyarakat. “Kita (Baznas) dan Bapak Wali Kota Eri Cahyadi berkomitmen untuk bersama-sama bagaimana mengelola zakat sebagai media mensejahterahkan umat di Kota Surabaya,” kata Hamzah.
Selain untuk tebus ijazah 729 pelajar SMA sederajat, hasil zakat yang dibayarkan ASN pemkot juga digunakan Baznas Surabaya untuk beberapa program pendidikan Surabaya Cerdas lainnya. Di antaranya yakni, untuk beasiswa 1.521 pelajar jenjang SMP/Madrasah Tsanawiyah (MTs) serta 121 anak program orang tua asuh di tiga eks lokalisasi. “Dan sekarang ini digunakan untuk penyelesaian administrasi ijazah 729 pelajar SMA sederajat dari keluarga kurang mampu,” katanya.
Hamzah menegaskan, bahwa Baznas akan terus membantu anak-anak Surabaya yang mengalami kesulitan biaya pendidikan. Terlebih lagi, sekarang ini telah terbentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di 31 kecamatan Surabaya. Nah, salah satu tugasnya adalah untuk memastikan tidak ada anak Surabaya yang tidak sekolah atau putus sekolah karena permasalahan biaya.
“Kami Baznas akan siap memfasilitasi, siap membantu khususnya dari keluarga MBR melalui UPZ di tingkat kecamatan masing-masing. Saya berharap sekali para pelajar Surabaya bisa menjadi anak yang tangguh dan hebat,” pungkasnya. (ADV)
Di lain sisi, Cak Eri juga menyatakan, Pemkot Surabaya akan terus membantu pelajar SMA sederajat yang mengalami kesulitan biaya. Meski jenjang SMA sederajat bukan kewenangan pemkot, namun dia memastikan akan berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk mengatasi kesulitan biaya pendidikan anak-anak Surabaya. “Gotong-royong kita pastikan generasi penerus tidak mengalami kesulitan biaya pendidikan. Pemkot Surabaya telah dan akan terus memberikan beasiswa kepada SMA/SMK yang berada dalam pengelolaan Pemprov Jatim,” jelasnya.
Di waktu yang sama, Ketua Baznas Kota Surabaya, Mochamad Hamzah mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi. Sebab, melalui kebijakan wali kota yang mengimbau ASN agar mengeluarkan zakat 2,5 dari pendapatan, sehingga uang tersebut dapat digunakan untuk kesejahateraan masyarakat. “Kita (Baznas) dan Bapak Wali Kota Eri Cahyadi berkomitmen untuk bersama-sama bagaimana mengelola zakat sebagai media mensejahterahkan umat di Kota Surabaya,” kata Hamzah.
Selain untuk tebus ijazah 729 pelajar SMA sederajat, hasil zakat yang dibayarkan ASN pemkot juga digunakan Baznas Surabaya untuk beberapa program pendidikan Surabaya Cerdas lainnya. Di antaranya yakni, untuk beasiswa 1.521 pelajar jenjang SMP/Madrasah Tsanawiyah (MTs) serta 121 anak program orang tua asuh di tiga eks lokalisasi. “Dan sekarang ini digunakan untuk penyelesaian administrasi ijazah 729 pelajar SMA sederajat dari keluarga kurang mampu,” katanya.
Hamzah menegaskan, bahwa Baznas akan terus membantu anak-anak Surabaya yang mengalami kesulitan biaya pendidikan. Terlebih lagi, sekarang ini telah terbentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di 31 kecamatan Surabaya. Nah, salah satu tugasnya adalah untuk memastikan tidak ada anak Surabaya yang tidak sekolah atau putus sekolah karena permasalahan biaya.
“Kami Baznas akan siap memfasilitasi, siap membantu khususnya dari keluarga MBR melalui UPZ di tingkat kecamatan masing-masing. Saya berharap sekali para pelajar Surabaya bisa menjadi anak yang tangguh dan hebat,” pungkasnya. (ADV)
(srf)