Terindikasi Jadi Pembunuh Nenek di Malang, sang Cucu Berulang Kali Coba Bunuh Diri
loading...
A
A
A
MALANG - Syaifudin (18) seorang cucu di Malang yang diduga membunuh neneknya, Wurlin, disebut kerap kali melakukan berbagai upaya bunuh diri .
Hal ini disebabkan karena sang cucu diduga kuat masih dalam kondisi tidak stabil secara mental, pasca menjalani perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
"Ada indikasi beberapa kali yang bersangkutan mencoba untuk kembali bunuh diri, sehingga penjagaan kita ketatkan," ucap Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat saat ditemui di Mapolres Malang, Senin (20/6/2022).
Ferli menjelaskan hingga saat ini, Udin yang mengalami luka di leher dan perut masih berada di rumah sakit untuk perawatan. Sejauh ini kondisi pria berusia 18 tahun ini stabil pasca menjalani operasi pada Selasa siang (7/6/2022).
"Korban masih di rumah sakit, kondisi stabil tapi masih belum bisa dimintai keterangan. Kita butuh keterangan dari MS untuk menentukan siapa tersangka dalam kasus ini," ucap dia.
Namun, pihaknya memastikan Udin belum ditetapkan sebagai tersangka. Tetapi disebutnya, tersangka mengarah kuat ke sosok Udin sang cucu, meski hal ini masih akan didalami dengan memintai keterangan kepada Udin.
"Kita belum menetapkan tersangka, tapi memang indikasinya ke arah situ (tersangka). Makanya kita butuh keterangan dari saksi kunci ini. Motif juga belum bisa diketahui karena saksi kunci masih belum bisa diminta keterangan," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang nenek di Kabupaten Malang ditemukan tewas di rumahnya. Sang nenek bernama Wurlin (70) tewas tergeletak di dalam rumahnya, namun tak diketahui penyebab pasti kematiannya.
Peristiwa meninggalnya Wurlin diketahui ketika Syaifudin (18), cucunya keluar rumah dalam kondisi bersimbah darah, Selasa (7/6/2022), sekitar pukul 07.30 WIB. Keduanya tinggal satu rumah di RT 4 RW 6 Dusun Mangesari, Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Udin menjalani perawatan di RSSA usai dirujuk oleh RS Prasetya Husada Karangploso. Dia menjalani operasi di leher dan perutnya pada Selasa (7/6/2022) dan masih berada di ruang ICU dalam kondisi sadar.
Lihat Juga: ITB Sampaikan Duka Cita Atas Tewasnya Mahasiswa Fakultas Teknik Loncat dari Lantai 27 Apartemen
Hal ini disebabkan karena sang cucu diduga kuat masih dalam kondisi tidak stabil secara mental, pasca menjalani perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
"Ada indikasi beberapa kali yang bersangkutan mencoba untuk kembali bunuh diri, sehingga penjagaan kita ketatkan," ucap Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat saat ditemui di Mapolres Malang, Senin (20/6/2022).
Baca Juga
Ferli menjelaskan hingga saat ini, Udin yang mengalami luka di leher dan perut masih berada di rumah sakit untuk perawatan. Sejauh ini kondisi pria berusia 18 tahun ini stabil pasca menjalani operasi pada Selasa siang (7/6/2022).
"Korban masih di rumah sakit, kondisi stabil tapi masih belum bisa dimintai keterangan. Kita butuh keterangan dari MS untuk menentukan siapa tersangka dalam kasus ini," ucap dia.
Namun, pihaknya memastikan Udin belum ditetapkan sebagai tersangka. Tetapi disebutnya, tersangka mengarah kuat ke sosok Udin sang cucu, meski hal ini masih akan didalami dengan memintai keterangan kepada Udin.
"Kita belum menetapkan tersangka, tapi memang indikasinya ke arah situ (tersangka). Makanya kita butuh keterangan dari saksi kunci ini. Motif juga belum bisa diketahui karena saksi kunci masih belum bisa diminta keterangan," tukasnya.
Baca Juga
Sebelumnya diberitakan, seorang nenek di Kabupaten Malang ditemukan tewas di rumahnya. Sang nenek bernama Wurlin (70) tewas tergeletak di dalam rumahnya, namun tak diketahui penyebab pasti kematiannya.
Peristiwa meninggalnya Wurlin diketahui ketika Syaifudin (18), cucunya keluar rumah dalam kondisi bersimbah darah, Selasa (7/6/2022), sekitar pukul 07.30 WIB. Keduanya tinggal satu rumah di RT 4 RW 6 Dusun Mangesari, Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Udin menjalani perawatan di RSSA usai dirujuk oleh RS Prasetya Husada Karangploso. Dia menjalani operasi di leher dan perutnya pada Selasa (7/6/2022) dan masih berada di ruang ICU dalam kondisi sadar.
Lihat Juga: ITB Sampaikan Duka Cita Atas Tewasnya Mahasiswa Fakultas Teknik Loncat dari Lantai 27 Apartemen
(nic)