Kendaraan Listrik Bakal Membawa Indonesia Menuju Zaman Emas Tahun 2045
loading...
A
A
A
Dengan adanya pabrik HPAL di Indonesia, kebutuhan bahan baku baterai yang diperlukan di Batang maupun di seluruh dunia nanti akan bisa dipenuhi oleh Indonesia. Selain itu, nantinya sumber energi listrik juga harus mulai beralih dari batu bara, minyak bumi dan gas ke arah energi yang terbaru dan terbarukan.
Mengutip data dari US Geological Survey, Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia. Menurut data tersebut, ada sebanyak 21 juta ton cadangan nikel di Indonesia. Akan tetapi, menurut riset yang dilakukan oleh Kementerian ESDM, kata Harinowo, ternyata Indonesia memiliki cadangan nikel 68 juta ton, bukan 21 juta ton.
“Jadi dengan ini semua, saya yakin Indonesia benar-benar menuju zaman emasnya di tahun 2045,” imbuhnya.
Sementara itu, kaitannya dengan kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang dibutuhkan untuk percepatan program kendaraan listrik bermotor, Ika Maya Sari mengaku optimis.
Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) Pemerintah Indonesia mencanangkan bahwa tahun 2025 akan terdapat 1.000 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Namun pemerintah saat ini menargetkan bahwa dalam tahun 2025 akan dibangun 2.465 SPKLU. jadi ini lebih tinggi dari rencana umum energi nasional.
“Menurut prediksi kami, di tahun 2025 kemungkinan jumlah tersebut akan jauh lebih terlampaui,” ujar Ika Maya Sari Khaidir.
Baca: Reklame Ilegal Marak di Kota Bandung, Satpol PP Pastikan Ditertibkan Berkala.
Menurut Perpres 55 Tahun 2019 tentang perceptaan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai atau Electric Vehicle (EV) untuk transportasi jalan, disampaikan bahwa 20 persen dari kendaraan roda 4 yang dijual harus mobil listrik di tahun 2025. Jadi, kata Ika, percepatan SPKLU akan seiring dengan percepatan produksi kendaraan listrik.
“Perkembangan terakhir kita melihat SPKLU menjadi lebih optimis dan paralel dengan semakin banyaknya EV yang akan dijual. terutama kita menambah optimisme itu dengan pembangunan dari Hyundai sudah membangun pabrik EV di cikarang. Dari 250 ribu itu target pembangunan 150 ribunya akan diproduksi EV,” jelasnya.
“Yang kita lihat Indonesia akan menjadi champion buat ekonomi hijau. Tagline saya adalah EV Make Indonesia Destroyed of Asia. Kita harus optimis untuk itu,” imbuhnya.
Mengutip data dari US Geological Survey, Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia. Menurut data tersebut, ada sebanyak 21 juta ton cadangan nikel di Indonesia. Akan tetapi, menurut riset yang dilakukan oleh Kementerian ESDM, kata Harinowo, ternyata Indonesia memiliki cadangan nikel 68 juta ton, bukan 21 juta ton.
“Jadi dengan ini semua, saya yakin Indonesia benar-benar menuju zaman emasnya di tahun 2045,” imbuhnya.
Sementara itu, kaitannya dengan kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang dibutuhkan untuk percepatan program kendaraan listrik bermotor, Ika Maya Sari mengaku optimis.
Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) Pemerintah Indonesia mencanangkan bahwa tahun 2025 akan terdapat 1.000 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Namun pemerintah saat ini menargetkan bahwa dalam tahun 2025 akan dibangun 2.465 SPKLU. jadi ini lebih tinggi dari rencana umum energi nasional.
“Menurut prediksi kami, di tahun 2025 kemungkinan jumlah tersebut akan jauh lebih terlampaui,” ujar Ika Maya Sari Khaidir.
Baca: Reklame Ilegal Marak di Kota Bandung, Satpol PP Pastikan Ditertibkan Berkala.
Menurut Perpres 55 Tahun 2019 tentang perceptaan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai atau Electric Vehicle (EV) untuk transportasi jalan, disampaikan bahwa 20 persen dari kendaraan roda 4 yang dijual harus mobil listrik di tahun 2025. Jadi, kata Ika, percepatan SPKLU akan seiring dengan percepatan produksi kendaraan listrik.
“Perkembangan terakhir kita melihat SPKLU menjadi lebih optimis dan paralel dengan semakin banyaknya EV yang akan dijual. terutama kita menambah optimisme itu dengan pembangunan dari Hyundai sudah membangun pabrik EV di cikarang. Dari 250 ribu itu target pembangunan 150 ribunya akan diproduksi EV,” jelasnya.
“Yang kita lihat Indonesia akan menjadi champion buat ekonomi hijau. Tagline saya adalah EV Make Indonesia Destroyed of Asia. Kita harus optimis untuk itu,” imbuhnya.