Kolaborasi Anak Siantar-Simalungun Akan Tampil di Turki, Tim Sihoda Bersyukur
loading...
A
A
A
SIMALUNGUN - Anak-anak Sanggar Tari Simalungun Home Dancer (Sihoda) sangat bersyukur menerima banyak dukungan dan bantuan untuk dapat tampil dalam festival di Turki pada Juli 2022.
Hal itu disampaikan founder Sanggar Tari Sihoda Laura Sinaga usai menari 12 jam nonstop untuk penggalangan donasi di depan Gedung DPRD Pematang Siantar, Sumatera Utara, Minggu (12/6/2022) malam.
“Menari selama 12 jam, capek iya pasti. Tapi bersyukur, terima kasih khususnya kepada Bang Bane yang sudah memfasilitasi juga memberikan ide kepada kami. Fasilitas jalan kepada kami hingga kami bisa mencapai impian membawa nama Siantar-Simalungun ke ajang internasional,” kata Laura seusai menari 12 jam nonstop bersama tim Sihoda.
Tim Sihoda menari di depan Gedung DPRD Pematangsiantar mulai pukul 07.45 WIB hingga 19.45 WIB. Meski hujan sempat mengguyur lokasi acara, tapi masyarakat tetap memberikan dukungan dan donasinya kepada anak-anak muda Siantar-Simalungun itu agar dapat mewujudkan mimpinya tampil di pentas internasional.
Kolaborasi penggalangan dana untuk Sihoda berawal dari pertemuan pendiri Yayasan Bagak (Bane Bergerak) Bane Raja Manalu, dengan Tim Sihoda pada acara diskusi bersama Asosiasi Pegiat Kopi (Aspekop) di Pematangsiantar pekan lalu.
Dari penampilan di acara Aspekop, tim Sihoda hanya mendapat dana Rp12,9 juta, dan belum mencukupi untuk menutup kebutuhan tampil di pentas internasional di Turki.
Kemudian muncul gagasan Bane, yang juga merupakan Staf Khusus Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia agar dilakukan aksi pengumpulan dana yang lebih maksimal.
“Kita harus dukung anak-anak muda yang bekerja keras untuk mewujudkan mimpinya. Ini sebuah prestasi, sebuah kebanggaan untuk diwujudkan, yang menjadi ringan jika dilakukan secara bergotong royong,” ungkap Bane.
Pada Agustus 2021, tim sanggar Sihoda tampil di Festival Folk Dance di Yalova, Turki, dan memboyong dua piala. Pada tahun ini, Sihoda kembali memperoleh undangan dari CIOFF untuk mewakili Indonesia mengikuti, "8th Golden Furniture Folk Dance Competition" pada 16- 20 Juli 2022 di Inagol, Turki.
Hal itu disampaikan founder Sanggar Tari Sihoda Laura Sinaga usai menari 12 jam nonstop untuk penggalangan donasi di depan Gedung DPRD Pematang Siantar, Sumatera Utara, Minggu (12/6/2022) malam.
“Menari selama 12 jam, capek iya pasti. Tapi bersyukur, terima kasih khususnya kepada Bang Bane yang sudah memfasilitasi juga memberikan ide kepada kami. Fasilitas jalan kepada kami hingga kami bisa mencapai impian membawa nama Siantar-Simalungun ke ajang internasional,” kata Laura seusai menari 12 jam nonstop bersama tim Sihoda.
Tim Sihoda menari di depan Gedung DPRD Pematangsiantar mulai pukul 07.45 WIB hingga 19.45 WIB. Meski hujan sempat mengguyur lokasi acara, tapi masyarakat tetap memberikan dukungan dan donasinya kepada anak-anak muda Siantar-Simalungun itu agar dapat mewujudkan mimpinya tampil di pentas internasional.
Kolaborasi penggalangan dana untuk Sihoda berawal dari pertemuan pendiri Yayasan Bagak (Bane Bergerak) Bane Raja Manalu, dengan Tim Sihoda pada acara diskusi bersama Asosiasi Pegiat Kopi (Aspekop) di Pematangsiantar pekan lalu.
Dari penampilan di acara Aspekop, tim Sihoda hanya mendapat dana Rp12,9 juta, dan belum mencukupi untuk menutup kebutuhan tampil di pentas internasional di Turki.
Kemudian muncul gagasan Bane, yang juga merupakan Staf Khusus Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia agar dilakukan aksi pengumpulan dana yang lebih maksimal.
“Kita harus dukung anak-anak muda yang bekerja keras untuk mewujudkan mimpinya. Ini sebuah prestasi, sebuah kebanggaan untuk diwujudkan, yang menjadi ringan jika dilakukan secara bergotong royong,” ungkap Bane.
Pada Agustus 2021, tim sanggar Sihoda tampil di Festival Folk Dance di Yalova, Turki, dan memboyong dua piala. Pada tahun ini, Sihoda kembali memperoleh undangan dari CIOFF untuk mewakili Indonesia mengikuti, "8th Golden Furniture Folk Dance Competition" pada 16- 20 Juli 2022 di Inagol, Turki.
(shf)