Cerita Permainan Sandi Rahasia Bung Karno di Penjara Sukamiskin

Sabtu, 11 Juni 2022 - 16:13 WIB
loading...
A A A
Ia berusaha mengetahui perkembangan pergerakan para pejuang kemerdekaan Indonesia. Bung Karno memanfaatkan kehadiran Bu Wardoyo dan Inggit Garnasih, istrinya yang rutin membezuk.

Terutama Inggit Garnasih yang memasok seluruh kebutuhan hidup Bung Karno selama sang Proklamator itu mendekam di penjara.

Dibantu Bu Wardoyo, Inggit kerap mengirim makanan ke dalam penjara. Dan telur menjadi sandi rahasia antara Bung Karno dengan Inggit.

Telur yang dibawa sebagai lauk makanan dipakai untuk mengabarkan situasi yang terjadi di luar. “Bila Inggit mengirim telur asin, artinya di luar ada kejadian buruk yang menimpa rekan-rekan Bung Karno”.

Sandi itu terus dikembangkan. Agar diperoleh informasi lebih detail, Bung Karno dan Inggit menggunakan tanda berupa tusukan lembut pada permukaan cangkang telur yang dikirim bersama makanan.

Satu tusukan berarti semua kabar baik. Dua tusukan artinya seorang kawan ditangkap, dan tiga tusukan berarti telah terjadi penyergapan besar-besaran terhadap para aktivis pergerakan kemerdekaan.

Di kesempatan lain, Bung Karno dan Inggit Garnasih memakai Al-Qur’an dan buku agama. Inggit yang berkunjung ke penjara dua kali dalam sepekan diijinkan membawa buku agama dan Al-Qur’an.

Sandi dirupakan tusukan kecil di bawah huruf-huruf yang menjadi semacam aksara braille. Sebelum membaca pesan itu Bung Karno lebih dulu membuka halaman dan mencari surat Al-Qur’an sesuai tanggal bezuk yang dilakukan.

Sementara Bu Wardoyo memilih menggunakan sandi dengan cara lebih sederhana. Dalam menyampaikan informasi penting kepada Bung Karno, ia memakai bahasa tubuh, seperti menarik telinga, menyilangkan jari, mengedipkan mata, menggerakkan satu tangan, hingga menggerakan bagian muka.

Bung Karno memahami makna dari semua kode yang disampaikan kakak kandungnya.

Berbagai sumber sejarah menuliskan, Bung Karno menjalani persidangan selama 19 kali dan akhirnya divonis 4 tahun penjara.



Perkara Bung Karno sempat naik banding ke Pengadilan Tinggi (Rand Van Justitie), namun vonis 4 tahun penjara tetap tidak berubah. Adanya kritik dan protes dari para ahli hukum di negeri Belanda yang kemudian memaksa Gubernur Jenderal Hindia Belanda memangkas hukuman menjadi 2 tahun penjara.

Bung Karno menghirup udara bebas pada 31 Desember 1931 dan pada 17 Agustus 1945, bersama Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Pegangsaan Timur Jakarta.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1110 seconds (0.1#10.140)
pixels