Alamak! Harga Cabai di Semarang Tembus Rp100.000 per Kg, 5 Biji Ditebus Rp2.000

Rabu, 08 Juni 2022 - 11:37 WIB
loading...
Alamak! Harga Cabai di Semarang Tembus Rp100.000 per Kg, 5 Biji Ditebus Rp2.000
Pedagang cabai di Pasar Kembangsari Tengaran, Kabupaten Semarang melayani pembeli. Harga cabai rawit merah tembus Rp100.000 per kilogram pada Rabu (8/6/2022) .Foto/SINDOnews/Angga Rosa
A A A
SEMARANG - Harga cabai di wilayah Kabupaten Semarang terus merangkak naik. Cabai rawit merah atau sering disebut lombok seret di Pasar Kembangsari, Tengaran, Kabupaten Semarang pada Rabu (8/6/2022) tembus Rp100.000 per kilogram.

Sedangkan di pedagang keliling, cabai rawit merah dijual eceran 5 biji seharga Rp2.000. Kemudian harga cabai merah keriting harganya mencapai Rp55.000 per kilogram.



"Harga cabai rawit merah terus naik. Sekarang Rp100.000 per kilogram," kata pedagang di Pasar Kembangsari, Rubingah (56), Rabu (8/6/2022).

Menurutnya, kenaikkan harga cabai ini disebab oleh faktor cuaca. Pada musim hujan ini, banyak petani cabai yang gagal panen akibat curah hujan tinggi. Sehingga stok cabai di pasar terbatas dan harganya naik.

"Curah hujan tinggi merusak tanaman cabai. Bahkan cabai yang sudah dipetik dan terkena air hujan juga cepat membusuk. Jadinya stok cabai sedikit dan harga naik," ujarnya.

Dia mengatakan, tingginya harga cabai membuat pedagang kebingungan dalam menjual. Sebab daya beli konsumen menurun. "Saya berharap, harga bisa segera turun agar penjualan bisa cepat," ucapnya.



Menurut dia, selain cabai, sayuran juga naik. Harga sayur kol saat ini Rp10.000 per kilogram. Sebelumnya, Rp5.000 per kilogram. "Semua sayuran harganya naik," ucapnya.

Pedagang lain, Juriah (48) mengatakan, naiknya harga cabai tidak hanya membuat pedagang kelabakan, namun juga berpengaruh pada daya beli konsumen.

Daya beli konsumen terhadap cabai merah keriting dan rawit merah dalam satu pekan terakhir menurun.



"Bahkan para konsumen utamanya pedagang makanan yang menggunakan cabai merah keriting dan rawit merah sebagai bahan baku, langsung mengurangi pemakaian cabai. Demikian juga, dengan konsumen rumah tangga," ujarnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2126 seconds (0.1#10.140)